
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Thomas Trikasih Lembong (Kedua dari kanan), saat press conference dalam acara AWS Cloud Day 2019, di Jakarta, Selasa, (16 Juli 2019) | Foto : Eman Sulamen/Cyberthreat.id
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Thomas Trikasih Lembong (Kedua dari kanan), saat press conference dalam acara AWS Cloud Day 2019, di Jakarta, Selasa, (16 Juli 2019) | Foto : Eman Sulamen/Cyberthreat.id
Jakarta, Cyberthreat.id - Amazon Web Services (AWS), perusahaan penyedia layanan komputasi awan milik Amazon yang berbasis di Amerika Serikat (AS) telah memiliki komitmen untuk berinvestasi di Indonesia.
Selain telah berkomitmen untuk membangun membangun region baru yang memiliki tiga availability zone di Jakarta pada akhir tahun 2021 mendatang, AWS juga telah berkomitmen untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui workshop, dan berbagai pelatihan yang telah dijalankan selama ini.
Namun, yang menjadi pertanyaan, berapa jumlah investasi yang telah digelontorkan AWS ke Indonesia?
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Thomas Trikasih Lembong, secara diplomatis menjawab pertanyaan tersebut. Lembong tidak secara detail menjawab terkait jumlah investasi AWS di Indonesia.
Lembong mengungkapkan, yang paling penting dalam melakukan investasi, bukan soal kuantitas investasi, tetapi kualitas investasi.
"Investasi AWS memiliki kualitas yang sangat tinggi. Karena, mereka (AWS) berbagi program pelatihan cloud, dan juga meningkatkan kualitas SDM kita,” kata Lembong, ketika ditemui dalam acara AWS Cloud Day di Jakarta, Selasa, (16 Juli 2019).
Tetapi, Lembong memastikan, bahwa AWS telah melaporkan jumlah investasi di Indonesia. Namun, hal itu telah disepakati untuk tidak dibuka ke publik terkait jumlah yang diinvestasikan. Karena, isu sangat sensitif, bagi kompetitor lainnya, seperti Google dan juga Microsoft.
"Kami telah memiliki kesepakatan rahasia untuk tidak mengungkapkan jumlah yang diinvestasikan. Karena, sensitif sekali. Apalagi ada kompetitor lainnya, seperti Google dan juga Microsoft. Jadi mohon dimaklumi,” tambah Lembong.
Meski tidak membeberkan secara detail, jumlah investasi AWS, Lembong memberikan perbandingkan terkait jumlah investasi oleh perusahaan cloud di Amerika Serikat.
Menurut dia, dalam kurun waktu 2012-2018, investasi cloud dari sejumlah perusahaan penyedia teknologi cloud di AS, nilainya lebih dari 50% dari total investasi nasional di AS.
"Ini artinya terjadi mobilisasi modal yang cukup besar, ketika terjadi investasi di bidang cloud. Jadi, itu hanya gambaran saja, bisa dibayangkan, berapa jumlah investasi cloud di Indonesia,” tutur Lembong.
Lembong juga memastikan, aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan dari luar, tidak akan mengganggu perusahaan lokal yang ada di Indonesia.
Justru, kehadiran investasi dari perusahaan teknologi seperti AWS, akan memberikan manfaat secara langsung bagi perusahaan lokal, maupun ekosistem di sekitarnya.
“Ketika modal masuk dari luar, tentu yang paling cepat dapat adalah perusahaan-perusahaan lokal. Karena, gak mungkin, mereka masuk ke Indonesia tanpa menggandeng mitra di Indonesia. Jadi AWS itu ibarat pembangkit listrik raksasa, yang di sekitarnya perlu travo. Yah ekositem di sekitar itu, adalah perusahaan-perusahaan lokal,” tegas Lembong.
Share: