IND | ENG
Produsen Alat Pertanian AGCO Jadi Korban Serangan Ransomware

produk AGCO/ Reuters

Produsen Alat Pertanian AGCO Jadi Korban Serangan Ransomware
Oktarina Paramitha S Diposting : Selasa, 10 Mei 2022 - 18:28 WIB

Cyberthreat.id – Produsen peralatan pertanian asal Amerika Serikat, AGCO menjadi korban serangan ransomware yang berdampak pada operasi bisnis mesin produksi pertanian.

Dikutip dari Info Security Magazine, melalui pertanyaan resminya, perusahaan tersebut telah mengkonfirmasi serangan siber yang yang menimpa mereka. Serangan tersebut terjadi pada 6 Mei dan kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa kembali normal.

“Perusahaan terkena serangan ransomware yang berdampak pada beberapa fasilitas produksinya,” kata perusahaan tersebut.

AGCO tidak menyebutkan nama fasilitas yang terpengaruh atau apakah ada data yang dicuri dan mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut. Hingga kini, perusahaan masih menyelidiki sejauh mana serangan siber tersebut berdampak pada bisnisnya.

“Kami juga sedang memperbaiki sistem yang terkena dampak dari serangan siber ini, kami akan memberikan pembaruan seiring perkembangan situasi” tambah AGCO.  

Tahun lalu terjadi serangan ransomware besar lainnya terhadap sektor pertanian AS, dengan produsen biji-bijian New Cooperative diduga terkena permintaan tebusan $5.9 juta.

Sebelumnya, Biro Investigasi Federal (FBI) mengeluarkan peringatan kepada para petani di Amerika Serikat terkait lonjakan serangan ransomware yang mengintai sektor pertanian modern. Dalam pemberitahuan untuk industri swasta yang dikeluarkan minggu ini, FBI menyebutkan bahwa koperasi pertanian saat ini menjadi salah satu target yang menarik para penjahat siber. Terlebih saat ini sedang memasuki  musim tanam dan panen.

Menurut FBI, serangan ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan gangguan operasional serta berdampak pada rantai pasokan makanan, mengingat biji-bijian juga digunakan untuk pakan ternak. Peretasan di fasilitas pengolahan susu atau daging juga dapat menyebabkan penundaan yang mengakibatkan produk rusak, pemberitahuan itu menjelaskan.

“FBI mencatat serangan ransomware selama musim ini terhadap enam koperasi gandum selama panen musim gugur 2021 dan dua serangan pada awal 2022 yang dapat memengaruhi musim tanam dengan mengganggu pasokan benih dan pupuk,” ujar FBI.

FBI mengatakan, para penjahat siber kemungkinan besar menganggap sektor pertanian sebagai target yang menguntungkan dengan kesediaan untuk membayar. Hal tersebut dikarenakan peran sensitif waktu yang mereka mainkan dalam produksi pertanian.

#Ransomware   #AGCO   #Pertanian

Share:




BACA JUGA
Phobos Ransomware Agresif Targetkan Infrastruktur Kritis AS
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Malware Carbanak Banking Muncul Lagi dengan Taktik Ransomware Baru
Awas! Bahaya Ekosistem Kejahatan Siber Gen Z
Grup 8Base Sebarkan Varian Phobos Ransomware Terbaru melalui SmokeLoader