
Jaringan toserba dan pompa bensin, Wawa Inc
Jaringan toserba dan pompa bensin, Wawa Inc
Cyberthreat.id – Wawa Inc, sebuah jaringan toko swalayan dan jaringan pompa bensin yang berbasis di Pennsylvania, Amerika Serikat, menuntut Mastercard atas hukuman yang dibayarkan pihaknya setelah pelanggaran data tahun 2019 terhadap sistem keamanan pembayaran pelanggannya.
Dikutip dari Info Security Magazine, pada Desember 2019, CEO Wawa Chris Gheysens, mengumumkan bahwa malware yang mencuri informasi kartu kredit berpotensi beroperasi di 842 lokasi Wawa di Pennsylvania, New Jersey, Delaware, Maryland, Virginia, Washington, DC, dan Florida sejak Maret 2019.
Berkaitan dengan hal itu, pada 2021 lalu Wawa menyerahkan US$ 10,7 juta ke jaringan kartu pembayaran sehubungan dengan insiden keamanan. Dalam gugatan yang diajukan pada Senin lalu di pengadilan federal di New York, Wawa mengklaim bahwa hukuman yang dibayarkan tidak sah.
Keluhan tersebut menuduh bahwa denda yang dikeluarkan oleh bank kartu kreditnya, Bank of America, kepada Wawa melanggar standar Mastercard untuk perselisihan terkait pelanggan dan “prinsip dasar keadilan, kesetaraan, dan hati nurani yang baik.”
Wawa menilai, Mastercard melanggar standarnya dengan memberlakukan hukuman "tidak adil" per akun pada akun pelanggan. Wawa mengklaim bahwa penilaian Mastercard atas denda tersebut tidak sah karena tidak didasarkan pada kerugian atau pengeluaran yang sebenarnya dialami oleh Mastercard atau perusahaan asuransinya karena insiden pemalsuan kartu.
Seperti diketahui, Mastercard mendenda Bank of America US$ 17,8 juta atas pelanggaran data Agustus lalu, mengklaim bahwa lebih dari 5 juta pemegang kartu telah terpengaruh oleh insiden tersebut. Hukuman itu kemudian dikurangi menjadi US$ 10,7 juta setelah Bank of America mengajukan banding, meskipun Mastercard membantah kesalahan dalam penilaian denda tersebut.
Wawa mengklaim bahwa mereka melakukan pembayaran ke Bank of America di bawah tekanan dan sekarang menuntut Mastercard membayar ganti rugi sebesar US$32 juta. Perusahaan menuduh bahwa tidak ada bukti bagi Mastercard untuk menentukan bahwa Bank of America bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.
Wawa juga menyatakan dalam gugatannya bahwa sebuah program yang diselesaikan pada Maret 2020 untuk mengganti pembaca kartu strip magnetik pada pompa bensinnya dengan pembaca chip telah ditunda oleh “keadaan di luar kendalinya.”
Pada September 2021 lalu, Wawa setuju untuk membayar US$9 juta tunai dan kartu hadiah untuk menyelesaikan gugatan class action yang diajukan terhadapnya atas pelanggaran tersebut. Perusahaan juga setuju untuk menghabiskan $35 juta untuk meningkatkan keamanan sibernya.[]
Berita terkait:
Share: