
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id – Penyedia layanan manajemen hubungan pelanggan (CRM), Atento, menyebutkan serangan ransomware LockBit yang menimpa mereka pada Oktober 2021 lalu menyebabkan kerugian hingga US$42,1 juta atau setara Rp604,8 miliar.
Atento adalah salah satu penyedia CRM dan layanan outsourcing proses bisnis terkemuka di dunia dengan kehadiran yang sangat kuat di pasar Amerika Latin. Perusahaan ini beroperasi di tiga belas negara, mempekerjakan 154.000 orang, dan memiliki lebih dari 400 klien perusahaan multinasional yang bergerak di bidang telekomunikasi, perbankan, ritel, dan administrasi publik.
Dikutip dari Bleeping Computer, dalam laporan hasil kinerja keuangan tahun 2021, perusahaan asal Brasil ini mengatakan serangan ransomware ini mengakibatkan hilangnya pendapatan sebesar US$34,8 juta. Sementara itu, untuk biaya terkait mitigasi dampak insiden mereka harus mengeluarkan biaya hingga US$7,3 juta.
CEO Atento, Carlos López-Abadía, mengungkapkan biaya yang dikeluarkan Atento ini terkait dengan penguatan keamanan, melindungi data, deteksi ancaman tepat waktu, serta sejumlah biaya untuk menerapkan langkah-langkah perbaikan yang efektif.
“Seperti banyak perusahaan di era saat ini, termasuk beberapa pemimpin teknologi dunia, kami dikejutkan oleh serangan siber, yang memengaruhi hasil kuartal keempat kami, dampak ini terbukti jauh lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya karena kompleksitas peristiwa ini,” ungkap Carlos.
Sebelumnya, pada 22 Oktober 2021 lalu, Atento mengumumkan bahwa pihaknya menjadi korban serangan siber. Akibat insiden ini, mereka harus menangguhkan operasi sistemnya yang berbasis di Brasil untuk menahan ancaman tersebut.
Pelanggan hanya bisa menggunakan kembali layanan mereka secara terbatas setelah 24 jam. Hal ini dikarenakan perusahaan secara bertahap melanjutkan operasi pusat data dan secara bertahap memulihkan bagian dari jaringan yang terkena dampak.
Sementara itu, Bleeping Computer menemukan daftar terkait di situs LockBit, tertanggal 01 November 2021, mengumumkan publikasi file yang dicuri. Publikasi ini menunjukkan bahwa Atento menolak membayar uang tebusan, sehingga negosiasi dengan geng ransomware menemui jalan buntu, yang menyebabkan pelaku ancaman kemudian membocorkan data yang dicuri.
Masih belum diketahui berapa banyak uang tebusan yang diminta oleh geng ransomware Lockbit dari Atento. Namun, geng ransomware ini tidak asing dengan meminta jutaan dolar dari korbannya dengan imbalan alat dekripsi untuk membuka sistem yang dikunci.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: