IND | ENG
FBI Tuding Peretas Rusia Pindai Sistem Perusahaan Energi AS

Ilustrasi | Foto: freepik.com

FBI Tuding Peretas Rusia Pindai Sistem Perusahaan Energi AS
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 30 Maret 2022 - 10:00 WIB

Cyberthreat.id – Biro Investigasi Federal (FBI), badan penegak hukum AS, mengatkan, peretas Rusia telah memindai sistem perusahaan energi dan infrastruktur penting milik Amerika serikat.

FBI menuding peretasan tersebut didukung oleh pemerintah Rusa.

“Ancaman dari Rusia dalam arti kriminal, dalam arti negara bangsa, sangat, sangat nyata, sekarang ini,” ujar Bryan Vorndra, Asisten Direktur Divisi Siber FBI, pada sidang di depan panel DPR AS, Selasa (29 Maret 2022), dikutip dari Reuters.

Sejak serangan tak beralasan Rusia terhadap Ukraina akhir Februari, Gedung Putih dan Departemen Kehakiman AS telah memperingatkan perusahaan-perusahaan AS tentang intelijen yang menunjukkan bahwa Rusia telah mengambil langkah-langkah awal menuju kemungkinan meluncurkan serangan siber.

Vorndran mengatakan kepada anggota parlemen bahwa "contoh pemindaian Rusia" jaringan di sektor energi AS telah meningkat baru-baru ini, dan kegiatan tersebut merupakan "fase pengintaian" oleh Rusia untuk mencoba dan memahami pertahanan perusahaan dan apakah ia memiliki kerentanan yang dapat dieksploitasi.

"Ini adalah bagian yang sangat penting dari keseluruhan serangan," katanya.

Ia menyebut bahwa Rusia mewakili "salah satu dari dua musuh siber paling mampu yang kita hadapi secara global" dan merupakan "musuh yang tangguh."

Namun, Rusia beberapa kali membantah bahwa pemerintah terlibat dalam serangan siber yang menargetkan Amerika Serikat. Rusia tahun lalu dikaitkan dengan serangan siber geng DarkSide yang menargetkan penyalur bahan bakar Colonial Pipeline.[]

#rusia   #as   #serangansiber   #fbi

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global