IND | ENG
Solusi Alcatel-Lucent untuk Efisiensi Bisnis di Era Digital

Presales Consultant Alcatel, Dede Carda. | Foto: Tangkapan layar YouTube

Solusi Alcatel-Lucent untuk Efisiensi Bisnis di Era Digital
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Jumat, 25 Maret 2022 - 18:31 WIB

Cyberthreat.id – Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia menawarkan solusi digital age networking untuk meningkatkan efisiensi bisnis.

Presales Consultant Alcatel, Dede Carda, mengatakan, bisnis atau organisasi perlu tetap kompetitif dengan mengintegrasikan mobilitas, analisis data, cloud, dan melakukan tranformasi melalui berbagai inovasi teknologi yang ada.

Transformasi tersebut harus dilakukan dalam operasi, proses, dan sistem komputasi agar organisasi mampu mengefisienkan bisnis dan meningkatkan kepuasan klien.

“Solusi ini akan memungkinkan bisnis menjadi lebih berkembang dengan memiliki produk dan layanan yang berbeda. Kami memiliki inisiatif dalam men-support berbagai tren teknologi yang ada mulai dari data center, cloud, IoT, sampai dengan AI, melalui pilar yang kita sebut digital age networking,” kata Dede dalam Pengukuhan dan Sosialisasi Program Kerja Pengurus Wilayah APJII DKI Jakarta 2021-2024, Kamis (24 Maret 2022).

Dede menyebutkan, dalam digital age networking terda tiga hal yang paling utama, yakni autonomous network, Internet of Things (IoT), dan bussines innovation.

Autonomous network atau jaringan otonom mengenai proses otomatisasi dari jaringan dengan konsep peranan manusia itu tidak terlalu banyak menyentuh perangkat. Perangkat-perangkat ini dapat mengonfigurasi, memantau, dan memelihara dirinya sendiri secara independen. “Hal ini berkaitan dengan mission critical, siple automation, dan deployment flexibility,” kata Dede.

Melalui autonomous network, kata dia, petinggi bisnis “dapat mengalihkan fokus mereka ke bisnis daripada membangun dan menjalankan infrastruktur mereka.” Selain itu, fungsi ini menyederhanakan penyebaran jaringan dengan menghubungkan orang, proses, aplikasi, dan objek secara otomatis dan aman.

Sementara itu, IoT akan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan digitalisasi dengan menghubungkan banyak  perangkat yang menjadi fondasi dalam proses bisnis digital.

Penggunaan IoT akan meningkatkan efisiensi dengan mengaktifkan operasi bisnis digital dan saling mengubungkan satu sama lain secara aman.

Dede mengatakan, miliaran perangkat yang terhubung telah dikerahkan dan lonjakan IoT akan mengubah hidup dan cara berbisnis. Oleh karenanya, IoT makin menjadi dasar dan pendukung untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengoptimalkan proses bisnis digital.

“Saat ini banyak sekali produk IoT di Alcatel sendiri ada sekitar 29 juta sistem finger printing. Artinya, kalau ada perangkat IoT yang terhubung ke perangkat Alcatel, secara otomatis akan terdeteksi di sistem manajemen Altacel. Dan, apabila perangkat tersebut mengalami anomali atau serangan siber, maka perangkat tersebut akan dikarantina,” kata Dede.

Terakhir, terkait dengan bussines innovation. Di sini, Alcatel berusaha untuk membantu perusahaan mempercepat transformasi digital mereka. Hal ini dilakukan dengan alur kerja otomatis dan menghilangkan upaya dari tugas padat karya atau berulang.

Dede menyebutkan, bussines innovation ini akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi baru untuk mengotomatisasi proses bisnis. Proses bisnis baru dioptimalkan ketika mereka memanfaatkan metrik pengguna, aplikasi, dan IoT secara real-time.

“Kami berupaya untuk memberikan pengalaman baru serta layanan kepada klien dan karyawannya, di mana Alcatel akan menyediakan sejumlah inovasi dengan tetap memperhhatikan keamanan konektivitas dan layanan komunikasi secara real time,” kata dia.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#apjiidkijakarta   #apjii   #idnic   #telkom   #telinsingapura   #alcatel-lucententerpriseindonesia

Share:




BACA JUGA
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa
Ketua APJII DKI Jakarta, Tedi: MegaTech Buka Wawasan Program APJII DKI yang Relevan
Megatech 2023: Merayakan Inovasi Teknologi
Rakerwil APJII DKI Jakarta: Bertemakan JIWA Bersatu dalam MegaTech
WWC Ketua APJII DKI Jakarta, Tedi Supardi Muslih
Agar Regulator Tak Menjadi Operator