
Ilustrasi | Foto: sempreupdate.com.br
Ilustrasi | Foto: sempreupdate.com.br
Cyberthreat.id – Dua perusahaan perangkat lunak terkemuka yang mengembangkan Linux dan open-source, Red Hat dan SUSE, memutuskan untuk menangguhkan bisnisnya di Rusia menyusul invasi ke Ukraina.
Keputusan diambil dulu oleh SUSE, perusahaan perangkat lunak Jerman, pada tanggal 7 Maret lalu.
“SUSE mengevaluasi semua hubungan bisnis kami di Rusia dan telah menangguhkan semua penjualan lansung di Rusia,” ujar CEO SUSE Melissa Di Donato yang mengikuti perintah sanksi global Uni Eropa dan negara Barat lainnya terhadap Rusia.
Melissa juga mengatakan bahwa banyak karyawan perusahaan yang memiliki anggota keluarga di Ukraina.
Sementara pesaingnya dari Amerika Serikat, Red Hat juga menegaskan menghentikan penjualan dan layanan di Belarusia dan Rusia, termasuk memutuskan hubungan mitra dengan organisasi di kedua negara.
Sementara platfaorm Docker juga melakukan hal serupa untuk tidak berbisnis sementara waktu di Rusia dan Belarusia.[]
Sumber: ZDNet
Share: