
PlayStation 5 | Foto: invastor.com
PlayStation 5 | Foto: invastor.com
Cyberthreat.id – Sony Interactive Entertainment (SIE), divisi Sony yang mengurusi konsol PlayStation, memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras di Rusia menyusul invasi ke Ukraina.
“SIE bergabung dengan komunitas global untuk menyerukan perdamaian di Ukraina. Kami telah menangguhkan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras, rilis Gran Turismo 7, dan operasi PlayStation Store di Rusia,” ujar Juru Bicara SIE Joe Taraborrelli dalam sebuah pernyataan, Rabu (9 Maret 2022).
Selain itu, perusahaan juga akan menyumbangkan uang sebesar US$2 juta kepada Komite Tinggi PBB untuk pengungsi dan LSM Save the Children untuk mendukung warga Ukraina yang terdampak invasi.
Bungie, pengembang video game yang dalam proses diakusisi Sony, juga mengatakan tengah menangguhkan semua penjualan dan distribusi Destiny 2 di Rusia dan Belarusia.
Penangguhan hanya dilakukan untuk pembelian baru. Konten yang telah dibeli sebelumnya masih bisa dijalankan normal.
Sejumlah perusahaan game sebelumnya juga memberikan sanksi kepada Rusia, seperti Activision Blizzard, Epic Games, EA, CD Projekt Red, Ubisoft, dan Take-Two.
Nintendo juga memposisikan eShop Rusia dalam mode pemeliharaan karena prosesor pembayarannya menangguhkan mata uang rubel. Mereka juga menunda peluncuran Advance Wars 1 + 2: Re-Boot Camp pada 8 April mendatang.[]
Sumber: The Verge
Share: