
Kucing Siberia | Foto: theawesomedaily.com
Kucing Siberia | Foto: theawesomedaily.com
Cyberthreat.id – Tagar “Kucing Rusia dilarang” menjadi viral di Weibo, platform Twitter-nya China, pada Rabu (3 Maret 2022).
Alih-alih isu perang yang sedang terjadi di Ukraina, warganet China justru tertarik untuk membahas topik kucing Rusia yang dilarang untuk ikut kompetisi internasional.
Dalam waktu 24 jam, Rabu lalu, pencarian “Kucing Rusia Dilarang” mencapai lebih dari 18 juta tampilan.
Kehebohan itu semua lantaran keputusan Federation Internationale Feline (FiFe), anggota World Cat Congress, pada 1 Maret lalu. FiFE adalah federasi pendaftaran dan pengakuan ras kucing yang pertama kali dibentuk di Paris, Prancis.
Di blog organisasi, FiFe membuat pernyataan terbuka mengenai situasi di Ukraina.
“Dewan Eksekutif FIFe terkejut dan ngeri bahwa tentara Federasi Rusia menginvasi Republik Ukraina dan memulai perang. Banyak orang tak bersalah tewas, banyak lagi yang terluka dan ratusan ribu warga Ukraina terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan hidup,” tulis FiFe.
“Sesama penggemar kucing Ukraina, kami berusaha mati-matian untuk merawat kucing mereka dan hewan lain dalam keadaan yang sulit ini,” FiFe melanjutkan.
Dengan melihat situasi di Ukraina, Dewan FIFe “merasa tidak bisa hanya menyaksikan kekejaman ini dan tidak melakukan apa-apa” sehingga memutuskan: (1) tidak ada kucing yang dibesarkan di Rusia yang dapat diimpor dan terdaftar dalam buku silsilah FIFe di luar Rusia, terlepas dari, organisasi mana yang mengeluarkan silsilahnya.
“(2) Tidak ada kucing milik peserta pameran yang tinggal di Rusia yang dapat dimasukkan di acara FIFe mana pun di luar Rusia, terlepas dari, organisasi mana peserta pameran ini memegang keanggotaan mereka,” tulis FiFe.
Pembatasan tersebut berlaku hingga 31 Mei 2022 dan akan ditinjau lagi ke depan, tulis FiFe yang menganggap dirinya sebagai “Persatuan Bangsa-Bangsa Federasi Kucing”.
FiFe yang dibentuk di Paris sekitar 70 tahun lalu adalah federasi pendaftaran dan pengakuan ras kucing.
Dewan FIFe juga memutuskan akan mendedikasikan sebagian dari anggarannya untuk mendukung pembiak kucing di Ukraina yang menderita karena situasi perang saat ini.
Anggota klub FiFe di Polandia, Rumania, Hongaria, Slovakia, dan Moldova telah memberikan bantuan kepada teman-teman pembiak (breeder) kucing di Ukraina.
Itulah yang menjad pangkal tagar “Kucing Rusia dilarang” menjadi obrolan paling panas pekan lalu di Weibo.
Banyak pengguna mencemooh keputusan FiFe.
"Bahkan kucing, anjing, ayam, babi, dan angsa, memiliki kewarganegaraan? Bahkan, kecoak dan serangga memiliki kesetiaan nasional? Ini sampai dipikirkan oleh Barat!" komentar salah satu pengguna Weibo lainnya, seperti dikutip dari Insider.com, diakses Selasa (8 Maret 2022).
"Organisasi ini menggunakan larangan kucing sebagai demonstrasi integritasnya ketika melakukan kejahatan!" komentar lain menambahkan.
Menurut Newsweek, beberapa ras kucing Rusia memang berada di antara yang paling mahal di dunia. Kucing Siberia, misalnya, bisa dihargai sekitar US$1.000 hingga US$2.000, sedangkan kucing Blues dan Peterbald Rusia dapat mencapai seharga US$3.000.[]
Ada-ada saja ya. Nah, apa pendapatmu tentang ini?
Share: