IND | ENG
Sanksi kepada Rusia: Microsoft Hentikan Bisnis, Samsung Tangguhkan Kiriman Produk

Demonstran anti-perang turun ke jalan di Trafalgar Square, London, pekan lalu. Mereka mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. | Foto: Karollyne Hubert/Unsplash

Sanksi kepada Rusia: Microsoft Hentikan Bisnis, Samsung Tangguhkan Kiriman Produk
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 06 Maret 2022 - 14:08 WIB

Cyberthreat.id – Perusahaan-perusahaan teknologi barat satu per satu menghentikan bisnisnya di Rusia menyusul invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Terakhir, Microsoft mengatakan pada Jumat (4 Maret 2022), telah menangguhkan penjualan produk dan layanan terbarunya di Rusia.

"Kami berkoordinasi erat dan bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris, dan kami menghentikan banyak aspek bisnis kami di Rusia sesuai dengan keputusan sanksi pemerintah,” Presiden Microsoft, Brad Smith, di blog perusahaan, diakses Minggu (6 Maret).

Selain itu, Smith mengatakan, satu-satunya linis kerja perusahan yang paling berdampak “hampir pasti adalah perlindungan keamanan siber Ukraina”.

“Kami terus bekerja secara proaktif untuk membantu pejabat keamanan siber di Ukraina bertahan dari serangan Rusia, termasuk yang terbaru serangan siber terhadap penyiar utama Ukraina,” katanya.

Sejak perang dimulai, Microsoft telah menindak aktivitas destruktif atau mengganggu terhadap lebih dari 20 pemerintah Ukraina, organisasi TI dan keuangan.

“kami juga telah bertindak melawan serangan siber yang menargetkan beberapa situsweb sipil tambahan,” ujarnya.

Microsoft sebelumnya ikut dalam rombongan platform digital lain yang memblokir aplikasi seluler media Russia Today (RT) dari Windows App Store dan melarang iklan di media yang disponsori pemerintah Rusia.

Sebelumnya, Apple, Nike, Dell, Spotify, PayPal, Cogent dan lainnya juga telah memutuskan hubungan dengan Rusia menyusul negara-negara Barat memberikan sanksi kepada Rusia.

Apple mengatakan telah menyetop semua penjualan produk di Rusia.

Pemilik Facebook, Meta Platforms Inc, dan Alphabet Inc (induk Google dan YouTube)  juga telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi media pemerintah Rusia untuk menghasilkan uang dari iklan di platformnya.

Samsung turut serta

Di Asia, perusahaan TI terkemuka asal Korea Selatan, Samsung juga turut dalam rombongan negara Barat dalam memberi sanksi Rusia.

Samsung Electronics telah menangguhkan pengiriman produknya ke Rusia dan menyumbangkan sebesar US$6 juta kepada Ukraina.

“Pengiriman ke Rusia telah ditangguhkan karena situasi geopolitik saat ini. Langkah selanjutnya akan diputuskan setelah pemantauan yang cermat terhadap situasi yang kompleks,” kata pejabat perusahaan, dikutip dari The Korea Herald.

Namun, perusahaan tidak sampai pelarangan penjualan produk di Rusia karena hal ini bisa memperburuk kondisi ekspor, kata pejabat tersebut.

Mykhailo Federov, Wakil Perdana Menteri Dan Menteri Transformasi Digital Ukraina, baru-baru ini mengirim surat kepada Han Jong-hee, Wakil Ketua dan CEO Samsung Electronics, yang intingya meminta agar "sementara berhenti memasok layanan dan produk ke Rusia, termasuk memblokir akses ke Samsung Pay, Samsung Galaxy Store, dan Samsung Shop.

Rusia adalah pasar khusus untuk Samsung Electronics. Pada 2020, Samsung Electronics menempati peringkat sebagai merek yang paling dicintai oleh konsumen Rusia selama 10 tahun berturut-turut, menurut Online Market Intelligence. Data Counterpoint Research menunjukkan bahwa Samsung Electronics adalah berada di peringkat pertama untuki pasar smartphone dan TV di Rusia pada kuartal keempat tahun lalu.

Kecintaan Rusia pada Samsung Electronics berasal sejak 1998 ketika Rusia bangkrut karena utang domestik dan menyatakan moratorium 90 hari untuk pembayaran utang luar negeri, tulis The Korea Herald.

Setelah moratorium, perusahaan asing besar seperti Sony mengemasi tas mereka dan meninggalkan pasar, tetapi perusahaan Korea termasuk Samsung Electronics, LG Electronics, dan Hyundai Motor tetap tinggal. Berkat komitmen terhadap pasar Rusia di masa-masa sulit, ketika ekonomi Rusia pulih pada tahun 2000, perusahaan Korea diberi kompensasi dengan konsumen setia di pasar.[]

#rusia   #ukraina   #platformdigital   #samsung   #microsoft   #perusahaanteknologi   #IT

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
INA Digital Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Publik dalam Satu Aplikasi