IND | ENG
Upaya Google Bantu Ukraina: Batasi Fitur Google Maps hingga Blokir Media Rusia

Google | Foto: freepik.com

Upaya Google Bantu Ukraina: Batasi Fitur Google Maps hingga Blokir Media Rusia
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 02 Maret 2022 - 13:11 WIB

Cyberthreat.id – Google, perusahaan mesin pencari internet, merilis peringatan SOS di kolom “Search” di seluruh Ukraina.

Ketika seseorang mencari informasi tentang pengungsi dan evakuasi, mereka akan melihat peringatan yang mengarahkan ke sumber daya Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Google dalam unggahan di blognya, Selasa (1 Maret 2022).

Google melakukan itu menyusul invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berjalan selama sepekan. Perusahaan menyebut invasi itu sebagai “tragedi dan bencana kemanusiaan”.

Di sisi lain, Google juga mengatur beberapa fitur di Google Maps. “ Kami telah menonaktifkan sementara beberapa fitur live Google Maps di Ukraina, termasuk informasi lalu lintas dan tempat umum, guna melindungi keselamatan masyarakat lokal,” ujar Google.

Tim keamanan Google juga melakukan pemantauan 24 jam terkait dengan potensi ancaman siber yang kemungkinan didukung oleh Rusia. Perusahaan mengatakan, ancaman siber dari Rusia bukanlah hal baru bagi mereka. “Kami telah mengambil tindakan terhadap mereka selama bertahun-tahun. Selama 12 bulan terakhir saja, kami telah mengeluarkan ratusan peringatan serangan yang didukung pemerintah kepada orang-orang di Ukraina,” ujar Google.

Serangan itu menggunakan produk Google seperti Gmail. “Kami sangat waspada selama invasi dan produk kami akan terus secara otomatis mendeteksi dan memblokir aktivitas yang mencurigakan,” kata perusahaan.

Meski belum melihat aktivitas berbahaya di Ukraina secara menyeluruh, tim Grup Analisis Ancaman (TAG) Google telah melihat aktor ancaman fokus pada target Ukraina.

“Kami telah melihat para penyerang di belakang kelompok ancaman bernama GhostWriter menargetkan pemerintah Ukraina dan pejabat militer. Kami memblokir upaya mereka dan hingga kini belum ada peretasan akun Google,” ujarnya.

Google mengatakan, telah meningkatkan perlindungan keamanan akun Google bagi pengguna di Ukraina. Juga, memberikan bantuan "Project Shield," layanan yang memberikan perlindungan tanpa batas dan gratis dari serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Proyek ini diklaim Google sudah melindungi lebih dari 100 situsweb Ukraina, termasuk layanan berita lokal.

Memblokir media Rusia

Selain itu, Google juga fokus menghentikan penyebaran informasi salah dan kampanye disinformasi di internet. Perusahaan mengatakan, telah memblokir saluran YouTube yang terhubung ke media Rusia, Russia Today (RT) dan Sputnik di seluruh Eropa.

Keputusan memblokir itu, menurut perusahaan, karena untuk menghambat monetisasi media yang didanai oleh pemerintah Rusia.

“Pemblokiran dilakukan tanpa batas waktu di seluruh platform kami,” kata Google.

“Ini berarti outlet media seperti RT tidak diizinkan untuk memonetisasi konten mereka atau beriklan di platform kami,” perusahaan menambahkan.

Google juga memblokir aplikasi seluler RT dan Sputnik dari Google Play store.

Tak hanya itu, Google juga membatasi rekomendasi secara global untuk sejumlah media yang didanai negara Rusia di seluruh platformnya. Beberapa hari terakhir, YouTube telah menghapus ratusan saluran dan ribuan video yang dinilai melanggar “Pedoman Komunitas”-nya, termasuk sejumlah saluran yang terlibat dalam praktik penipuan terkoordinasi.

“Ketika orang-orang di seluruh dunia mencari topik yang berkaitan dengan perang di Ukraina di Search atau YouTube, sistem kami secara jelas memunculkan informasi, video, dan konteks kunci lainnya dari sumber berita otoritatif,” Google menegaskan.

Meski layanan Google dan produk turunan masih tersedia di Rusia, kata perusahaan, untuk layanan Google Pay kemungkinan tidak tersedia di negara tertentu karena individu, wilayah, dan institusi seperti bank diberi sanksi.

Google dan karyawannya juga menyumbang US$15 juta dalam bentuk sumbangan dan dukungan untuk upaya bantuan di Ukraina, serta US$5 juta dalam kredit iklan untuk organisasi kemanusiaan dan antarpemerintah.[]

#ukraina   #google   #rusia   #youtube   #invasirusia

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Kanal Youtube Diretas karena Konten Kritis? Begini Kata Akbar Faizal
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Malware Menggunakan Eksploitasi MultiLogin Google untuk Pertahankan Akses Meski Kata Sandi Direset