IND | ENG
Gawat, Cryptocurrency Asal Jepang Dibobol Hacker US$ 32 Juta

Ilustrasi | Foto : blockt.com

Gawat, Cryptocurrency Asal Jepang Dibobol Hacker US$ 32 Juta
Eman Sulaeman Diposting : Minggu, 14 Juli 2019 - 16:09 WIB

Tokyo,Cyberthreat.id – Bitpoint, bursa cryptocurrency yang berbasis di Jepang dilaporkan, telah dibobol oleh peretas senilai US$ 32 juta.

Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 23 juta adalah milik pelanggan, sedangkan sisanya adalah dana yang dimiliki oleh bursa itu sendiri, sebagai dana cadangan dan keuntungan dari aktivitas masa lalu.

Berdasarkan siaran pers, yang dilaporkan perusahaa, aktivitas peretasan tersebut terjadi pada 11 Juli 2019. Saat ini, perusahaan menangguhkan semua setoran dari pelanggan, dan juga melakukan penyelidikan terhadap aktivitas peretasan tersebut.

“Dalam dokumen yang lebih rinci yang dikeluarkan oleh RemixPoint, sebuah badan hukum di Bitpoint, mengungkapkan, bahwa peretas mencuri dana dari kedua dompet, yaitu hot wallets dan cold wallets. Ini menunjukkan jaringan pertukaran itu sepenuhnya dikompromikan,” tulis Bitpoint, seperti yang dilansir dari ZDNet, Minggu, (14 Juli 2019).

Hot wallets, merupakan istilah yang digunakan perusahaan, untuk menyimpan dana untuk transaksi saat ini. Sedangkan cold wallets, adalah perangkat offline yang menyimpan dana darurat dan jangka panjang.

Bahkan, Bitpoint melaporkan, para penyerang juga mencuri dana dalam lima cryptocurrency, termasuk Bitcoin, Bitcoin Cash, Litecoin, Ripple, dan Ethereal.

Disebutkan, pihak Bitpoint telah mendeteksi, bahwa peretasan ini terjadi, karena kesalahan terkait dengan pengiriman dana Ripple ke pelanggan.

“27 menit setelah mendeteksi kesalahan, admin Bitpoint menyadari bahwa mereka telah diretas. 3 jam kemudian, mereka menemukan pencurian dari aset cryptocurrency lainnya. 3 setengah jam kemudian, setelah pertemuan dengan manajemen, pertukaran ditutup, dan penegak hukum diberitahu,” demikian laporan dari ZDNet.

Sejauh ini, pihak Bitpoint belum bisa memastikan, atau mengeluarkan pernyataan, untuk mengembalikan uang pelanggan yang telah diretas tersebut.

Sebagai informasi, Bitpoint adalah cryptocurrency utama Jepang ketiga yang mengalami peretasan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Pada September 2018, cryptocurrency Zaif kehilangan US$ 60 juta akibat diretas. Selanjutnya, pada 2017, cryptocurrency Coincheck juga diretas sebesar US$ 530 juta.

“Kedua bursa (Zaif dan Coincheck) dipaksa oleh regulator keuangan Jepang untuk membayar kembali dana pelanggan, setelah peristiwa peretasan itu,” tulis ZDNet.

 

 

#cryptocurrency   #bitpoint   #bitcoin   #hacker   #wallets   #zaif   #coincheck

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Malware Docker Terbaru, Mencuri CPU untuk Crypto & Mendorong Lalu Lintas Situs Web Palsu
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes