IND | ENG
Selamat Jalan, Fernando Corbató, Bapak Password...

Fernando José Corbató | Foto: www.csail.mit.edu

OBITUARI
Selamat Jalan, Fernando Corbató, Bapak Password...
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 14 Juli 2019 - 13:05 WIB

Newburyport, Cyberthreat.id – Siapa penemu sistem kata sandi (password)?

Barangkali kita tak pernah terlintas soal itu. Mungkin yang kita sadari bahwa sandi muncul begitu saja atau melekat dalam  sistem operasi komputer atau ponsel pintar yang sedang Anda jalankan.

Penemu sandi adalah Fernando Corbató. Pada Jumat (12 Juli 2019), ia meninggal di usia 93 tahun di sebuah panti jompo di Newburyport, sebuah kota kecil dan bersejarah di Essex County, Massachusetts, Amerika Serikat.

Pada 1960-an, dialah yang menciptakan tentang pembagian waktu komputer. Dari karyanya itulah, jalan lahirnya komputer pribadi dan kata sandi dalam komputer, demikian tulis The New York Times.

Istrinya, Emily Corbató, mengatakan, suaminya meninggal karena komplikasi diabetes. Di akhir hidupnya, ia adalah seorang profesor emeritus di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Corbató, yang menghabiskan seluruh kariernya di MIT, pada awal 1960 mengawasi sebuah proyek yang disebut Sistem Berbagi Waktu yang Kompatibel (Compatible Time-Sharing System/CTSS), yang memudahkan banyak pengguna di lokasi berbeda bisa mengakses satu komputer secara bersamaan melalui saluran telepon.

Saat itu, komputasi dilakukan dalam jumlah besar dan pengguna biasanya harus menunggu sampai hari berikutnya untuk mendapatkan hasil perhitungan.

Dalam wawancara televisi publik 1963, Corbató menggambarkan pemrosesan batch sebagai sesuatu yang “menyebalkan” karena dianggap tak efisien. Namun, munculnya pembagian waktu memperkuat gagasan bahwa komputer dapat digunakan secara interaktif. Itu adalah ide yang akan menghidupkan bidang komputasi selama beberapa dekade berikutnya.

“Jauh sebelum komputer pribadi memungkinkan setiap orang untuk memiliki komputer, pembagian waktu mengubah cara orang menggunakan komputer,” kata Stephen Crocker, ilmuwan komputer dan perintis internet yang bekerja pada sistem pembagian waktu.

Awal Sandi dan Email

CTSS, menurut The Next Web, dianggap sebagai salah satu sistem operasi pertama di dunia. Ini memungkinkan banyak orang menggunakan komputer dalam waktu bersamaan. Dan, hal itu pula diakui sebagai sistem komputer pertama yang menggunakan kata sandi.

Untuk pertama kalinya, hal itu memungkinkan pengembang bekerja pada sistem komputasi bersama untuk memiliki akun pribadi sendiri-sendiri, juga menyimpan dan melindungi pekerjaan mereka sendiri.

"CTSS juga mempelopori versi awal email, pesan instan, dan pemrosesan kata," tulis The Next Web, yang diakses Minggu (14 Juli 2019).

Setelah bekerja dengan CTSS, Corbató mulai bekerja pada upaya lain yang disebut Multics, yang memiliki pengaruh besar pada komputer saat ini. Ini sebagian menginspirasi Unix, dan digunakan oleh Dennis Ritchie, yang bersama dengan Brian Kernighan, mengembangkan bahasa pemrograman C, yang masih banyak digunakan sampai sekarang.

Karya Corbató juga mengilhami MIT untuk meluncurkan Project MAC, yang merupakan cikal bakal Laboratorium Ilmu Komputer, dan kemudian bergabung dengan Lab Intelejensi Buatan MIT untuk membuat Laboratorium Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan (CSAIL).

MIT CSAIL sekarang menjadi rumah bagi 600 peneliti, dan bertanggung jawab atas beberapa kemajuan paling mengesankan dalam kecerdasan buatan.

Mesin Tik Listrik

Corbató menjelaskan metode pembagian waktunya dalam wawancara 1963, dengan reporter John Fitch, yang disiarkan sebagai bagian seri WGBH “M.I.T. Science Reporter."

Sebagai ganti komputer besar saat itu, ia menggunakan mesin tik listrik yang dimodifikasi yang dipasang pada sebuah kotak elektronik.

Komputer, katanya, dalam program itu sangat mahal untuk digunakan sehingga waktu menganggur adalah pemborosan. Saat itu, komputer hanya dapat melakukan satu operasi pada satu waktu, melalui program yang disebut pengawas.

Foto: The Next Web

Setiap pengguna "akan dapat membuat dan memodifikasi dan menjalankan program secara interaktif, seolah-olah ia memiliki kendali tunggal atas komputer," tulis penulis sains M. Mitchell Waldrop dalam bukunya The Dream Machine  (2001).

Dalam wawancara WGBH, Corbató menyamakan program pengawas dengan master catur yang bermain melawan banyak lawan sekaligus; membiarkan mereka merenungkan gerakan mereka selanjutnya sementara master berlari dari papan ke papan.

Ketika Corbató mengawasi CTSS proyek, komputer dianggap sedikit lebih dari kalkulator raksasa. Namun, ketika timnya mendemonstrasikan sistem baru pada akhir 1962, pandangan itu mulai berubah.

“Sampai hari ini saya masih ingat orang-orang baru menyadari ketika mereka melihat demo nyata: 'Hei, dia berbicara kembali. Wow! Anda cukup mengetiknya dan Anda mendapat jawaban," kata Corbató dalam wawancara tahun 1989 dengan Charles Babbage Institute di University of Minnesota, pusat arsip dan penelitian yang berspesialisasi dalam teknologi informasi.

Proyek Multics

CTSS memunculkan proyek penerus bernama Multics, yang juga dipimpin oleh Corbató. Dia mengatakan kepada Babbage Institute, "Multics dimulai sebagai semacam daftar keinginan dari apa yang ingin kita lihat dalam sistem komputer besar yang mungkin dibuat sebagai model komersial."

Multics adalah kolaborasi antara MIT, AT&T Bell Laboratories dan General Electric. Gagal sebagai usaha komersial, tetapi mengilhami tim ilmuwan komputer di Bell Labs untuk menciptakan Unix, sistem operasi komputer yang berakar pada tahun 1970-an dan diadopsi secara luas pada era 1980-an dan 1990-an.

Pekerjaan awal yang dilakukan dalam komputasi di MIT, Corbató memainkan peran sentral. Ia membantu memberikan legitimasi pada ilmu komputer sebagai bidang penyelidikan. "Itu benar-benar awal dari komunitas ilmu komputer," kata dia.

Dalam wawancara WGBH, Corbató menunjukkan, ia dapat mengetik perintah pada mesin tik yang dimodifikasi dan bahwa komputer akan merespons secara instan. Kepala bola mesin tik mulai berputar dan kata-kata muncul di atas kertas seolah-olah mesin itu dimiliki.

"Bagian yang sangat menakutkan adalah kita membuat komputer itu sangat mudah digunakan," kata dia kepada John Fitch,. "Jadi itu akan digunakan semakin banyak."

Fernando José Corbató lahir pada 1 Juli 1926, di Oakland, California, dari Hermenegildo dan Charlotte (Carella Jensen) Corbató. Ayahnya, penduduk asli Villarreal, Spanyol, adalah seorang profesor sastra Spanyol. Ketika ia bergabung di Universitas California, Los Angeles, pada tahun 1930, keluarganya pindah ke selatan.

Dr. Corbató, yang dikenal sebagai Corby, masuk ke UCLA. pada 1943. Tujuh bulan memasuki tahun pertamanya, saat Perang Dunia II telah dimulai, ia direkrut oleh Angkatan Laut untuk dilatih sebagai teknisi elektronik.

Angkatan Laut membutuhkan orang untuk melayani, memelihara, dan "men-debug berbagai peralatan luar biasa yang dikerjakan di kapal," katanya kepada pewawancara Museum Sejarah Komputer di Mountain View, California, pada 2006.

#FernandoCorbató   #computer   #komputer   #password   #sandi   #

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital