IND | ENG
Panglima TNI: Masih Banyak Keterbatasan Terkait Keamanan Siber

Panglima TNI Jenderal Andika Pratama | Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Panglima TNI: Masih Banyak Keterbatasan Terkait Keamanan Siber
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 11 Februari 2022 - 15:40 WIB

Cyberthreat.id – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyadari betul di tubuh Tentara Nasional Indonesia masih memiliki keterbatasan terkait dengan keamanan siber.

Ia menyampaikan hal tersebut saat peluncuran Military Computer Security Incident Response Team (Mil-CSIRT) TNI bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Rabu (9 Februari 2022) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

“Mil-CSIRT Ini sangat bagus, tapi saat ini TNI memiliki banyak sekali keterbatasan, termasuk sumber daya manusia,” ujarnya dikutip dari situsweb TNI.

Pada November lalu, Pusat Sandi dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad) berencana merekrut lebih banyak ahli siber tiap tahun. Mereka akan ditempa menjadi prajurit TNI dengan kemampuan siber mumpuni. Pussansiad baru terbentuk sekitar dua tahun lalu.

Komandan Pussansiad Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie mengatakan  personel Pusat Sandi dan Siber TNI AD saat ini sekitar 130 orang. Sementara yang ditargetkan 197 orang.

“Kami sudah membuat konsep merekrut masyarakat sipil masuk TNI mulai dari bintara maupun perwira yang memiliki latar belakang TI. Lulusan TI dididik di TNI AD dan bergabung di Pussansiad,” ujar Iroth.

Ia menargetkan target jumlah personel dengan kemampuan siber dapat terpenuhi pada 2022.

Sebelumnya, pada Oktober 2021, situsweb Direktorat Zeni TNI AD diserang peretas berjuluk “Mr.Kro0oz.305”. Tak hanya itu, halaman web juga disusupi iklan kabel USB hingga produk pakaian jaket. Namun serangan deface dan sisipan iklan itu belum terverifikasi apakah saling berkaitan atau tidak.

Ia berharap BSSN bisa memberikan asistensi kepada TNI karena “BSSN memiliki koneksi secara internasional dan selalu mendapatkan pembaruan siber sangat cepat.”

Ia juga menyinggung bagaimana serangan siber terjadi lebih cepat ketimbang serangan fisik. “Saat perang terjadi, cyber warfare sudah bertempur lebih dulu, namun alutsista hardware masih belum terlibat,” kata Andika.

Hadir dalam peluncuran Mil-CSIRT TNI Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dan Komandan Satsiber TNI Brigjen TNI (Mar) Suaf Yanu Hardani.[]

#tni   #mil-csirt   #bssn   #keamanansiber   #andikapratama

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
BSSN dan Bank Riau Kepri Syariah Teken Kerja Sama Perlindungan ITE
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal