
Toko aplikasi App Store dan Google PlayStore | Foto: rst-it.com
Toko aplikasi App Store dan Google PlayStore | Foto: rst-it.com
Cyberthreat.id – Sulit rasanya untuk benar-benar “membunuh” pinjaman online ilegal. Blokir satu, tumbuh seribu jenis serupa lainnya.
Kondisi tersebut tampaknya disadari betul oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.
“Pemerintah harus bisa melakukan pemblokiran secara cepat dengan didukung regulasi yang tepat, apalagi Presiden Jokowi sudah meminta untuk memberantas pinjol ilegal” sebut Mahfud di Jakarta, Jumat (11 Februari 2022).
Strategi untuk mencegah layanan pinjol tumbuh, ia minta kepada Google dan Apple sebagai penyedia toko aplikasi arus utama untuk hanya menyediakan aplikasi resmi.
“Melalui Kementerian Kominfo, kami telah meminta ke Google dan Apple agar setiap aplikasi fintech yang mendaftarkan aplikasinya wajib menyertakan izin dan lisensi yang dikeluarkan OJK,” ujarnya dalam sedaring bertajuk “Pinjaman Online Legal atau Ilegal: Kebutuhan Masyrakat dan Penegakan Hukum”.
Menurut dia, Google dan Apple telah menyepakati permintaan pemerintah dan berjanji tidak akan mengizinkan aplikasi fintech ilegal yang dipromosikan di kedua toko aplikasi.
Bagaimana dengan aplikasi ilegal yang telanjur tersedia di toko aplikasi? Mahfud mengatakan, Google dan Apple berjanji akan membantu pemerintah untuk segera memblokir aplikasi ilegal tersebut.
Permintaan tersebut, kata dia, diajukan guna mencegah aplikasi ilegal diunduh oleh masyarakat. Apalagi saat ini aplikasi ilegal terus muncul meski pemerintah sudah berusaha memblokirnya.
Pada 2021 Kementerian Kominfo telah memblokir 1.646 aplikasi pinjol ilegal. Jumlah ini naik dibandingkan pada 2020, dengan 1.562 aplikasi yang diblokir.
Mahfud mengakui, dari tahun ke tahun jumlah aplikasi pinjol ilegal terus muncul karena “masih adanya masyarakat yang menggunakan layanan tersebut”.
“Adanya permintaan yang tinggi dan literasi digital yang rendah menjadi salah satu faktor yang membuat pinjol illegal ini terus muncul,” kata dia.
Mahfud meminta, agar OJK dan SWI terus melakukan pengawasan dan memblokir setiap aplikasi pinjol ilegal sehingga ruang mereka makin tertutup dan masyarakat tidak lagi menjadi korban.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: