
Politisi Rian Ernest sebut kritik via media sosial sangat efektif di era digital | Foto: Instagram
Politisi Rian Ernest sebut kritik via media sosial sangat efektif di era digital | Foto: Instagram
Jakarta, Cyberthreat.id - Politisi muda Rian Ernest menilai kritikan lewat media sosial sangat efektif mengubah opini publik. Dalam tahapan lebih lanjut, kata dia, kritikan positif dan konstruktif di ruang Maya mampu mengubah pola pikir dan cara hidup masyarakat.
Baru-baru ini Rian memberikan kritikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai kondisi Ibu Kota yang dikepung polusi dan kabut sehingga membahayakan kesehatan penduduknya. Menurut dia, pemerintah harus punya program kongkret yang diketahui secara luas oleh masyarakat.
"Langit Jakarta di Sabtu ini. Penuh kabut (atau polusi?)," kata Rian melalui postingan video di akun Instagramnya, Sabtu (13 Juli 2019).
Media sosial memang sebuah pola baru peradaban manusia dalam berkomunikasi. Ratusan juta penggunanya bisa bersuara untuk sekedar mendapatkan informasi lebih lanjut atau menerima terpaan informasi dalam waktu singkat.
Misalnya informasi atau pemberitahuan dari pemerintah maupun kebijakan dari para pengambil keputusan. Rian mengatakan, postingannya terkait polusi dan kabut di Jakarta bertujuan untuk mengetahui program kerja pemerintah dalam mengatasi persoalan tersebut.
"Kami ingin melihat rencana detail menangani polusi Jakarta terlihat di dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2020 dan Rancangan APBD 2020. Ini bukan masalah baru dan betul-betul luar biasa kabutnya," ujar Rian.
Postingan video Rian mendapat reaksi positif dari pengikut maupun orang-orang yang concern terhadap polusi Jakarta. Kurang dari 16 jam video itu telah ditonton lebih dari 17.436 pengguna Instagram serta mendapat 136 komentar. Akun Instagram Rian diikuti lebih dari 85 ribu followers.
Sebelumnya pemerintah DKI Jakarta melalui Gubernur DKI Anies Baswedan telah mengeluarkan lima jurus untuk mengatasi polusi di Jakarta.
Ada lima jurus yang dikeluarkan Pemprov DKI yakni memperbanyak bengkel emisi, menambah stasiun pemantau kualitas udara, peremajaan bus tua di Jakarta, mewajibkan penggunaan diesel tenaga baterai dan penggunaan bus listrik di Jakarta.
Pemprov DKI juga telah menggunakan media sosial dalam menyebarkan informasi dalam menghadapi polusi udara.
"Buat teman-teman yang punya kendaraan bermotor roda empat, yuk, uji emisikan kendaraanmu di acara Beat Air Pollution peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia," cuitan Pemprov DKI di akun Twitternya pada 5 Juli 2019.
Share: