
Ilustrasi via Publishox
Ilustrasi via Publishox
Cyberthreat.id - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI menangkap pasangan suami istri pada Selasa pagi, menuduh mereka berkonspirasi mencuci cryptocurrency yang dicuri dari peretasan pertukaran mata uang virtual Bitfinex 2016, dan mengatakan penegak hukum telah menyita lebih dari $3,6 miliar cryptocurrency terkait dengan peretasan tersebut.
Tindakan tersebut merupakan penyitaan keuangan terbesar oleh Departemen Kehakiman, kata Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco. Ia menekankan penangkapan itu menunjukkan bahwa cryptocurrency "bukan tempat yang aman bagi penjahat."
Ilya Lichtenstein, 34, dan istrinya Heather Morgan, 31, keduanya dari Manhattan, dijadwalkan untuk hadir perdana di pengadilan federal pada Selasa sore waktu setempat, di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York.
Kasus ini diajukan di pengadilan federal di Washington DC.
Seperti dilansir Reuters, Selasa, 8 Februari 2022, pasangan ini dituduh bersekongkol untuk mencuci 119.754 bitcoin yang dicuri, setelah seorang peretas menyerang Bitfinex dan memulai transaksi tidak sah.
Pejabat Departemen Kehakiman mengatakan transaksi yang dilakukan saat itu bernilai US$71 juta, sekarang telah bernilai lebih dari US$4,5 miliar lantaran lonjakan kenaikan harga Bitcoin.
“Seperti yang dituduhkan dalam pengaduan, FBI dan jaksa federal dapat melacak pergerakan Bitcoin dari peretasan ini,” kata Matthew Graves, Jaksa AS untuk Distrik Columbia.
Dia menambahkan bahwa uang tersebut dipindahkan melalui bursa pertukaran darknet utama yang terkait dengan sejumlah kejahatan, serta alamat cryptocurrency yang terkait dengan materi pelecehan seksual anak.
Pengaduan pidana hari Selasa datang lebih dari empat bulan setelah Monaco mengumumkan bahwa departemen tersebut meluncurkan Tim Penegakan Cryptocurrency Nasional baru, yang terdiri dari gabungan pakar anti pencucian uang dan keamanan siber.
Penjahat dunia maya yang menyerang perusahaan, kota, dan individu dengan ransomware sering meminta pembayaran dalam bentuk mata uang kripto.
Dalam satu contoh terkenal tahun lalu, mantan mitra dan rekanan grup ransomware REvil menyebabkan kekurangan gas di Pantai Timur Amerika Serikat ketika menggunakan perangkat lunak enkripsi yang disebut DarkSide untuk meluncurkan serangan cyber di perusahaan penyalur gas Colonial Pipeline.
Departemen Kehakiman kemudian menemukan uang tebusan mata uang kripto senilai US$2,3 juta yang dibayarkan Colonial kepada para peretas.[]
Share: