
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Dua perusahaan penyimpanan dan pemasok bahan bakar minyal asal Jerman terkena serangan siber yang berdampak pada operasional bisnisnya.
Serangan itu menimpa Oiltanking GmbH Group dan Mabanaft Group pada Sabtu (29 Januari), tulis Associated Press melalui Security Week.
Perusahaan tidak merinci lebih lanjut terkait sifat insiden siber yang mempengaruhi sistem teknologi informasi mereka.
Oiltanking GmbH Group — yang mengoperasikan terminal tangki penyimpanan untuk minyak, gas, dan bahan kimia — masih mengoperasikan semua terminal di semua pasar global.
Namun, fasilitas di Oiltanking Deutschland GmbH, entitas terpisah yang mengoperasikan semua terminal di Jerman dan merupakan bagian dari Mabanaft, “beroperasi dengan kapasitas terbatas.”
Sementara, Mabanaft untuk cabang Jerman mengumumkan kejadian sebagai “force majeure” untuk sebagian besar kegiatan pasokan daratnya di Jerman. Perusahaan ini merupakan importir, grosir dan pemasok minyak pemanas, bensin, solar, bahan bakar jet dan produk minyak lainnya.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka sedang bekerja "untuk memulihkan operasi normal di semua terminal kami sesegera mungkin."
Kepala badan keamanan TI Jerman, Arne Schoenbohm, mengatakan pada sebuah konferensi pada Selasa bahwa insiden itu serius "tetapi tidak serius," lapor kantor berita Jerman DPA.
Schoenbohm mengatakan, 233 pompa bensin (SPBU) di Jerman utara telah terkena dampak dari pasokan bahan bakar. Dia mengatakan di beberapa stasiun tersebut tidak bisa membayar dengan kartu kredit atau menyesuaikan harga, tetapi dalam beberapa kasus dimungkinkan untuk membayar menggunakan uang tunai.
Namun, industri perminyakan mengatakan, secara keseluruhan tidak ada ancaman bagi pasokan bahan bakar di Jerman, tulis DPA.[]
Share: