
Bendera Kanada | Ilustrasi via Fingerprint Room
Bendera Kanada | Ilustrasi via Fingerprint Room
Cyberthreat.id - Kementerian luar negeri Kanada terkena serangan siber minggu lalu. Akibatnya, sejumlah layanan terganggu dan membuat para diplomatnya tak dapat mengakses layanan online tertentu.
Badan badan keamanan siber federal bersama Dewan Keuangan Kanada telah mengkonfirmasi serangan itu pada Senin kemarin.
"Layanan penting untuk warga Kanada melalui Global Affairs Canada saat ini berfungsi. Beberapa akses ke Internet dan layanan berbasis internet tidak tersedia sebagai bagian dari langkah-langkah mitigasi dan proses pemulihan sedang dilaksanakan," kata Dewan Keuangan Kanada, yang mengelola operasi pemerintah, dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan AFP, Selasa, 25 Januari 2022.
Sehari setelah serangan, yang terjadi pada 19 Januari, badan keamanan siber federal Kanada memperingatkan bahwa infrastruktur penting membutuhkan pertahanan yang lebih kuat terhadap "ancaman siber yang disponsori negara Rusia".
Namun, pemerintah Kanada mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak mengetahui dari mana serangan minggu lalu itu berasal.
"Tidak ada indikasi bahwa departemen pemerintah lainnya terkena dampak," tambah Dewan Keuangan Kanada.
Memperhatikan bahwa pemerintah Kanada menghadapi ancaman dunia maya setiap hari, departemen itu mengatakan serangan ini "dapat diakibatkan oleh kerentanan sistem atau aplikasi, atau dari serangan yang disengaja, terus-menerus, dan ditargetkan oleh aktor luar untuk mendapatkan akses ke informasi."
"Investigasinya masih berlangsung. Kami tidak dapat berkomentar lebih detail karena alasan operasional," tambah Dewan Keuangan Kanada.
Pengungkapan serangan itu datang di tengah meningkatnya ketegangan internasional di sekitar Ukraina, yang diyakini Barat berada di bawah ancaman invasi Rusia.
Dalam beberapa hari terakhir, Kyiv mengklaim memiliki "bukti" keterlibatan Moskow dalam serangan siber besar yang menargetkan beberapa situs pemerintah Ukraina. Namun, Kremlin membantah terlibat.[]
Share: