
Meta Platforms Inc | Foto: finment.com
Meta Platforms Inc | Foto: finment.com
Cyberthreat.id – Meta Platforms, induk Facebook, menghapus jaringan akun palsu yang diduga berasal dari Iran.
Akun-akun tersebut dipakai untuk menargetkan pengguna Instagram di Skotlandia dengan konten mendukung kemerdekaan negara tersebut dari Inggris Raya.
Perusahaan mengatakan telah menghapus delapan akun Facebook dan 126 akun Instagram sebagai bagian dari jaringan terbaru tersebut pada Desember karena melanggar aturannya terhadap perilaku tidak autentik yang terkoordinasi.
Menurut Meta, jaringan akun tersebut memakai akun palsu lalu menyamar sebagai warga lokal di Inggris dan Skotlandia.
Operator akun tersebut juga mengunggah foto dan meme tentang peristiwa terkini, termasuk kritik terhadap pemerintah Inggris, ujar Meta dikutip dari Reuters, Kamis (20 Januari 2022).
Selain itu, akun-akun palsu itu beberapa kali mengunggah tentang informasi sepakbola dan kota-kota di Inggris. Tampaknya, kata Meta, untuk membuat persona fiktif lebih otentik.
Tak hanya itu, Meta mengatakan, beberapa akun bahkan menggunakan gambar profil yang diduga memakai teknik AI, sedangkan akun lain menggunakan foto tokoh media dan selebritas Inggris dan Irak sebagai gambar profilnya.
Dalam sebuah referendum kemerdekaan Skotlandia pada 2014, orang Skotlandia memilih untuk tetap berada di Inggris Raya. Akan tetapi, masalah baik Brexit dan penanganan krisis COVID-19 oleh pemerintah Inggris membuat isu kemerdekaan di antara orang-orang Skotlandia kembali muncul dan sebagian dari mereka mulai menuntut pemungutan suara kedua.
Meta mengatakan operasi jaringan akun palsu itu memiliki beberapa koneksi dengan jaringan kecil berbasis di Iran yang sebelumnya dihapus pada Desember 2020, yang sebagian besar menargetkan audiens berbahasa Arab, Prancis, dan Inggris.
Namun, perusahaan tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang siapa yang mungkin berada di balik aktivitas tersebut.
“Kami telah melihat serangkaian operasi yang datang dari Iran selama beberapa tahun terakhir,” kata Ben Nimmo, pemimpin intelijen ancaman global Meta dalam konferensi pers.
Sebelumnya, Meta juga mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka juga telah menghapus jaringan yang terutama berasal dari Meksiko dan menargetkan audiens di negara-negara seperti Honduras, Ekuador dan El Salvador, dan jaringan yang berasal dari Turki yang menargetkan orang-orang di Libya.[]
Share: