
Ilustrasi via Bank Info Security
Ilustrasi via Bank Info Security
Cyberthreat.id - Departemen Keuangan pada hari Kamis menjatuhkan sanksi pada empat pejabat pemerintah Ukraina saat ini dan mantan pejabat karena terlibat dalam “kegiatan pengaruh yang diarahkan oleh pemerintah Rusia” di Ukraina, termasuk mengumpulkan informasi tentang infrastruktur penting negara itu.
AS menuduh bahwa empat orang itu - dua anggota parlemen Ukraina dan dua mantan pejabat - direkrut oleh Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) dalam upaya untuk menempatkan “warga negara pada posisi kunci untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif, mengancam kedaulatan Ukraina, dan kemudian memanfaatkan pejabat Ukraina ini untuk menciptakan ketidakstabilan sebelum potensi invasi Rusia,” kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir The Record, Kamis, 20 Januari 2022.
Moskow telah mengarahkan dinas intelijennya untuk mencari pejabat tersebut untuk "bersiap mengambil alih pemerintah Ukraina dan untuk mengendalikan infrastruktur penting Ukraina dengan pasukan pendudukan Rusia," kata Departemen Keuangan AS.
Mereka yang dikenai sanksi oleh Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan (OFAC) adalah Taras Kozak, Oleh Voloshyn, Volodymyr Oliynyk, dan Vladimir Sivkovich. Kozak dan Voloshyn adalah anggota Parlemen Ukraina saat ini dan Oliynyk adalah mantan pejabat pemerintah yang melarikan diri ke Rusia. Sedangkan Sivkovich adalah mantan Wakil Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina.
Dengan adanya sanksi ini berarti setiap properti AS yang dimiliki oleh keempatnya diblokir dan harus dilaporkan ke OFAC. Keempatnya juga dilarang berbisnis di AS.
Mantan pejabat pemerintah Ukraina Volodymyr Oliynyk, diduga telah bekerja atas arahan FSB untuk mengumpulkan informasi tentang infrastruktur penting Ukraina untuk serangan siber yang didukung Kremlin.
Oliynyk memiliki sejarah mendukung Rusia dan berbagi pandangan anti-Barat. Dia saat ini tinggal di Moskow, setelah melarikan diri dari Ukraina untuk mencari perlindungan di Rusia.
“Seperti dalam serangan Rusia sebelumnya ke Ukraina, operasi siber berulang terhadap infrastruktur kritis Ukraina adalah bagian dari taktik hibrida Rusia untuk mengancam Ukraina,” kata Departemen Keuangan, merujuk pada beberapa pemadaman listrik, yang diyakini telah dilakukan oleh Moskow selama beberapa tahun terakhir.
“Karena Rusia telah melakukan operasi dunia maya yang luas terhadap infrastruktur kritis, Rusia telah berfokus pada mengganggu satu sektor infrastruktur penting khususnya: sektor energi Ukraina.”
Sanksi itu datang di tengah kekhawatiran di AS dan Eropa bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan melancarkan invasi ke Ukraina. Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasannya dengan bekas negara satelit Soviet, meskipun Moskow membantah bahwa pihaknya merencanakan serangan.
Situs web lebih dari 70 lembaga pemerintah Ukraina dan organisasi sektor swasta dirusak dalam upaya terkoordinasi awal bulan ini dan malware penghapus data dikerahkan ke negara itu.
Para pejabat Ukraina menyalahkan Rusia atas serangan bulan ini.[]
Share: