IND | ENG
Indeks Literasi Digital Indonesia: Keamanan Digital Paling Rendah

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Indeks Literasi Digital Indonesia: Keamanan Digital Paling Rendah
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 20 Januari 2022 - 12:05 WIB

Cyberthreat.id – Pilar keamanan digital (digital safety) mendapat skor paling rendah (3,10) dalam pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2021.

Sementara, skor tertinggi dicapai pilar budaya digital (digital culture) dengan skor 3,9, lalu pilar etika digital (digital ethic) 3,5 dan pilar kecakapan digital (digital skill) dengan skor 3,44.

Keempat pilar tersebut yang menjadi pembentuk Indeks Literasi Digital yang diukur setiap tahun oleh Kementerian Kominfo. Pengukuran indeks dilakukan bersama Siber Kreasi dan Katadata Insight Center (KIC).

Panel Ahli Katadata Insight Center, Mulya Amri, mengatakan tahun ini Indeks Literasi Digital Indonesia berada pada skor 3,49 atau pada tahap sedang dan mendekati baik.

“Penggunaan empat pilar dalam pengukuran kali ini mengacu pada Roadmap Literasi Digital Indonesia 2020-2024 yang disusun Kominfo, berdasarkan riset nasional sebelumnya serta mengacu pengukuran serupa yang dimikili UNESCO,” jelasnya dalam peluncuran Indeks Literasi Digital 2021 di Jakarta, Kamis (20 Januari 2022).

Pengukuran Indeks Literasi Digital 2021 dilakukan melalui survei tatap muka kepada 10.000 responden dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia. Karakteristik responden adalah pengguna internet berusia 13-70 tahun.

Dibandingkan dengan Indeks Literasi Digital 2020, ada peningkatan indeks (dari 3,46 ke 3,49). Perbaikan terjadi pada pilar budaya digital dan kecakapan budaya, tapi ada penurunan pada pilar etika digital dan keamanan digital.

Data pribadi

Mulya Amri menyebutkan pilar keamanan digital yang mendapat skor paling rendah perlu mendapat perhatian. Responden masih banyak yang belum mampu melindungi dirinya di dunia maya.

“Kami menemukan misalnya, masih banyak yang tidak menyadari bahaya dari mengunggah data pribadi,” ujar Mulya.

Selain mengukur indeks literasi, survei yang dilakukan Kominfo bersama Katadata Insight Center juga mengalisis perilaku pengguna internet di Indonesia.

“Lewat survei ini, kami juga menemukan juga jika masyarakat saat ini mengalami peningkatan skill dalam mengklarifikasi berita bohong. Ini ditunjukkan dengan makin banyak yang rajin mencari melalui mesin pencari di dunia maya untuk mendapatkan kebenaran sebuah informasi,” ujar Mulya.

Survei Status Literasi Digital Indonesia 2021 dilakukan terhadap 10.000 responden pada dengan teknik pengambilan sampel multistage random sampling. Survei yang dilakukan pada Oktober 2021 ini, dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pengukuran indeks literasi digital ini selain untuk mengetahu status literasi digital di Indonesia juga untuk memastikan upaya peningkatan literasi digital masyarakat makin tepat sasaran.

“Kita ingin terus mempercepat dan mengawal terus tingkat literasi digital masyarakat, mengimbangi dengan perkembangan teknologi digital yang cepat dan makin strategis bagi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini,“ ujarnya.

Seluruh informasi mengenai kegiatan literasi digital dapat diikuti melalui www.literasidigital.id, sedang hasil survei indeks literasi digital dapat dibaca dan diunduh melalui www.status.literasidigital.id.[]

#indeksliterasidigitalindonesia   #kemenkominfo   #keamanandigital   #keamanansiber   #datapribadi

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata