IND | ENG
Akulaku Bantah Data Pengguna Diretas

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Akulaku Bantah Data Pengguna Diretas
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Minggu, 16 Januari 2022 - 13:20 WIB

Cyberthreat.id – Perusahaan internet, Akulaku, membantah bahwa datanya diretas dan dijual di forum jual beli data.

“Kami dapat memastikan bahwa dari pihak Akulaku tidak mengalami kebocoran data,” kata Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia, Efrinal Sinaga, kepada Cyberthreat.id, Sabtu (15 Januari 2022).

Menurut Efrinal, data milik pengguna Akulaku “dapat dipastikan aman dan terlindungi dengan sistem keamanan yang berlapis.”

“Akulaku sebagai platform penyedia layanan keuangan digital terkemuka di Indonesia selalu menempatkan keamanan dan kenyamanan pengguna sebagai prioritas utama dari kami,” kata dia.

Efrinal menambahkan, sesuai dengan kebijakan privasi yang diimplementasikan, perushaan terus berkomitmen untuk melindungi privasi dan data pribadi untuk memberikan layanan terbaik kepada para pengguna Akulaku.

Selain itu, pihaknya juga menyadari bahwa faktor keamanan siber akan terus berkembang. Dengan demikian, perusahaan akan terus berinovasi secara berkelanjutan untuk memperkuat sistem keamanan data dalam upaya memberikan pengalaman yang terbaik bagi pengguna.

“Kami akan terus memperkuat sistem keamanan dan berkomitmen untuk melindungi data pengguna Akulaku,” tutur Efrinal.

Sebelumnya, seorang penjual dengan akun “RafRR” menawarkan 12 juta data yang diklaim sebagai pengguna Akulaku.

Akulaku merupakan perusahaan internet asal Indonesia yang berdiri sejak 2016. Didirikan oleh William Li dan Gordn Hu, Akulaku memiliki sejumlah lini bisnis, seperti pasar daring (e-commerce), pinjaman online, dan layanan kredit.

RafRR memberikan sejumlah sampel data berisi informasi nama, nomor ponsel, dan alamat rumah. Jumlahnya mencapai 265 orang.




Ia mengklaim data tersebut diambil dari server milik Akulaku melalui peretasan pada 7 Januari 2022. Lima hari kemudian, data tersebut diunggahnya di forum jual beli data dan dibanderol seharga U$500 atau sekitar Rp7.159.500.

“Jika kamu ingin membeli data ini, kamu dapat membayar seharga US$500,” tutur RafRR.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang bagaimana mereka melakukan peretasan ke server Akulaku, RafRR enggan menjawab. Ia langsung mengakhiri percakapan dan tidak ingin memberikan lebih banyak lagi detail tentang data-data tersebut. (Baca: Data Pengguna Indonesia Ditawarkan Rp7 Juta, Penjual Mengklaim Meretas Server Akulaku)

Redaktur: Andi Nugroho

#akulaku   #peretasan   #datapribadi   #informasidatapribadi   #perlindungandata   #kebocorandata   #databreach

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Kanal Youtube Diretas karena Konten Kritis? Begini Kata Akbar Faizal
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan
Bawaslu Minta KPU Segera Klarifikasi Kebocoran Data, Kominfo Ingatkan Wajib Lapor 3x24 Jam