
Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China digelar bulan depan. | Foto: tibetanreview.net
Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China digelar bulan depan. | Foto: tibetanreview.net
Cyberthreat.id – Para atlet Belanda dilarang membawa laptop dan ponsel pintar selama berlaga di Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China pada Februari mendatang.
Komite Olimpiade Belanda (NOCNSF) mengeluarkan larangan itu untuk mencegah adanya spionase siber. Tindakan ini belum pernah dilakukan di tahun-tahun lampau, tulis surat kabar Belanda, de Volkskrant, Selasa (11 Januari 2022).
Direktur Teknis NOCNSF, Maurits Hendriks, mengatakan, kebijakan tersebut diambil demi keselamatan para atlet.
Dua bulan lalu, Komite bertemu dengan Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Kontraterorisme (NCTV) dan Dinas Intelijen (AIVD) membahas tentang situasi di China. Hendriks mengatakan bahwa pertemuan itu hal biasa, membicarakan situasi keamanan, konteks politik, dan keamanan siber.
Juru bicara NOCNSF, Geert Slot, mengatakan keamanan siber adalah bagian dari penilaian risiko yang dibuat selama perjalanan ke China. Hanya, ia enggan memberikan komentar lebih spesifik tentang risiko tersebut.
"Pentingnya keamanan siber tentu saja telah berkembang selama bertahun-tahun", kata Slot. "Tetapi, China telah sepenuhnya menutup internetnya, yang membuatnya menjadi kasus khusus."
Tim Olimpiade Belanda akan dilengkapi dengan perangkat yang tidak digunakan di China, demi melindungi data pribadi mereka dari pengawasan China, menurut sumber anonim kepada de Volkskrant, dikutip dari Reuters.
Sedikitnya 30 atlet Belanda akan berlaga di Olimpiade Beijing bulan depan, terutama dalam cabang skating cepat dan lintasan pendek.
Merespon kebijakan itu, Direktur perusahaan keamanan siber Zerocopter, Erik Ploegmakers, menyebut hal itu sebagai “sangat masuk akal”.
Apalagi penggunaan jaringan pribadi virtual (VPN) di China jelas tidak dimungkinkan. “Itu berarti Anda berkomunikasi langsung dengan infrastruktur pemerintah China,” ujarnya kepada de Volkskrant.
Isu penyadapan atlet Olimpiade ini juga pernah santer terdengar pada Olimpiade 2008 di Beijing. Menurut de Volkskrant yang mengutip media Amerika Serikat, otoritas setempat mewajibkan hotel memasang perangkat pendengaran di kamar hotel atlet.
“Kamar-kamar para pengunjung Olimpiade, kerabat, dan jurnalis mengindap juga disadap,” tulis surat kabar itu. Namun, tudingan penyadapan itu belum ada bukti-bukti yang menguatkannya.[]
Share: