Cyberthreat.id – Chip khusus bakal diterapkan pada kacamata augmented reality yang bisa mendukung aplikasi metaverse (dunia virtual). Teknologi buatan Qualcomm Inc bersama Microsoft itu bakal dipasarkan untuk konsumen pribadi dan bisnis.

Kedua perusahaan berusaha mengawinkan chip dengan perangkat lunak yang dibutuhkan pengembang untuk menciptakan dunia virtual, di mana pengguna dapat bekerja dan bermain.

“Perangkat masa depan dari kolaborasi ini akan bekerja dengan perangkat lunak Microsoft yang disebut Mesh,” kata CEO Qualcomm Cristiano Amon di acara Consumer Electronics Show di Las Vegas, Selasa (4 Januari 2022), dikutip dari Reuters.

Dengan alat tersebut, kata Amon, pengguna bisa melihat kemiripan “realistis diri mereka sendiri” ke headset pengguna lain sehingga terasa seperti dua orang berada di ruangan sama.

Qualcomm juga memiliki perangkat lunak bernama Snapdragon Spaces yang membantu melakukan fungsi augmented reality dasar, seperti memetakan ruang fisik, sehingga objek digital dapat diletakkan di atasnya. Juga, termasuk membantu pelacakan tangan, sehingga pengguna dapat memanipulasi objek digital tersebut dengan gerakan tangan.

Baik Qualcomm maupun Microsoft tak membeberkan detail kapan chip dan kacamata augmented reality itu bakal tersedia di pasar.

“Tujuan kami adalah untuk menginspirasi dan memberdayakan orang lain untuk bekerja secara kolektif untuk mengembangkan masa depan metaverse – masa depan yang didasarkan pada kepercayaan dan inovasi,”  ujar Rubén Caballero, Corporate Vice President Engineering-Devices & Technology di Microsoft dalam sebuah pernyataan.[]