
Hampir 160 Ribu Data Pencari Kerja Dicuri dan Dijual Online di China
Hampir 160 Ribu Data Pencari Kerja Dicuri dan Dijual Online di China
Cyberthreat.id - Data pengguna milik situs perantara pencari kerja di China, Zhilian Zhaopin, telah dicuri dan diperdagangkan di Taobao, situs web e-commerce Alibaba.
Dua staf Zhilian ditangkap karena diduga membantu seseorang bernama Zheng untuk mendapatkan akun anggota perusahaan Zhilian dan mendapatkan akses ke data pengguna.
Dilansir dari zdnet.com, perusahaan rekrutmen Cina bernama Zhilian Zhaopin melaporkan bahwa hampir 160.000 resume yang diunggah di situsnya telah dicuri dan diperdagangkan secara online dengan harga 5 yuan (atau setara Rp10 ribu) per dokumen.
Manajemen Zhilian belakangan menyadari data penggunanya telah diperdagangkan di Taobao, situs web e-commerce Alibaba. Mereka lantas melaporkan pencurian data itu ke polisi pada Juni 2018.
Dua bulan kemudian, polisi menangkap dua staf Zhilian Lu Mou dan Wang Mou, karena melanggar aturan perusahaan dan membantu seseorang bernama Zheng untuk mendapatkan akun anggota perusahaan Zhilian dan mendapatkan akses ke data pengguna.
Pada 05 Juli 2019, kasus ini disidangkan untuk kedua kalinya di Pengadilan Rakyat Distrik Chaoyang Beijing. Setelah kasus tersebut disidangkan di pengadilan, Zhilian mengatakan yang berikut:
“Efektivitas pengguna adalah jalur kehidupan pengembangan rekrutmen Zhilian. Melindungi keamanan informasi pengguna adalah tanggung jawab dasar perekrutan Zhaopin. Zhilian tidak akan mentolerir kegiatan ilegal penipuan informasi dan pelanggaran informasi pribadi, ”kata Zhilian dalam sebuah pernyataan.
Setelah menemukan pencurian data itu, Zhilian menyewa departemen kepatuhan untuk memperkuat peraturan dan melakukan pemeriksaan mandiri dan koreksi diri yang luas.
Zhalian juga memperbarui kebijakan keamanan informasinya, menerapkan database informasi penipuan pihak ketiga, dan sistem penilaian risiko keamanan pelanggan online.
Situs rekrutmen itu juga mengaudit semua akun perusahaan dan memperingatkan segala aktivitas mencurigakan melalui data besar.[]
Share: