IND | ENG
Lebih dari 600 Ribu Data Pribadi Warganya Bocor, Perdana Menteri Albania Minta Maaf

Ilustrasi | Foto: pexels

Lebih dari 600 Ribu Data Pribadi Warganya Bocor, Perdana Menteri Albania Minta Maaf
Bagas Tri Atmaja Diposting : Senin, 27 Desember 2021 - 12:29 WIB

Cyberthreat.id – Perdana Menteri Albania Edi Rama meminta maaf terkait dengan kebocoran data yang menimpa ratusan ribu warganya atau sekitar 22 persen dari seluruh populasi negara di Eropa bagian tenggara tersebut.

“Menurut analisis awal, insiden tersebut lebih seperti infiltrasi internal daripada serangan […] siber dari luar,” kata Rama dalam jumpa pers pada Kamis (23 Desember 2021), seperti dilaporkan Associated Press.

Kebocoran data tersebut mengungkap informasi pribadi atas 637.138 warga, antara lain nama, nomor KTP, gaji, posisi pekerjaan, dan nama majikan. Data tersebut tersebar selama pekan lalu di jejaring sosial WhatsApp dalam bentuk dokumen Excel.

Dokumen tersebut mencakup juga informasi pajak dan gaji yang diajukan oleh perusahaan kepada pemerintah Albania untuk bulan Januari 2021, menurut media lokal.

Kebocoran itu sekarang sedang diselidiki oleh Kantor Kejaksaan Tirana, kata seorang juru bicara pemerintah.

Insiden tersebut merupakan kebocoran data besar kedua setelah data lebih dari 910.000 warga bocor pada April, tepat menjelang pemilihan umum. Basis data ini diduga salinan dari data pendaftaran pemilih negara yang diberikan kepada partai yang berkuasa, Partai Sosialis.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#albania   #kebocorandata   #datapribadi   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata