
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Rektor Universitas Sebelas Maret, Jamal Wiwoho, mengatakan pembangunan Cyber Security Hub bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang keamanan siber.
Menurut dia, di alam revolusi industri 4.0, teknologi informasi menjadi sangat penting, tapi juga membawa dampak positif dan negati.
“Kita melihat dampak negatif seperti, kebocoran data informasi, kita mendengar beberapa saat lalu 279 juta data pribadi yang dihimpun oleh BPJS (Kesehatan), bocor. Oleh karenanya, keamanan data ini menjadi penting sekali,” ujar Jamal dalam peluncuran Cyber Security Hub oleh Universitas Sebelas Maret di Solo, Kamis (16 Desember 2021) yang dilihat di YouTube UNS.
Dalam konteks kekinian, kata Jamal, keamanan siber (cybersecurity) menjadi penting agar suatu informasi itu tidak disalahgunakan.
Menuju era Social Society 5.0, kebutuhan-kebutuhan yang serbacepat, kata dia, harus diberikan perlindungan. “Kita tidak bisa membayangkan, masalah perlindungan ini terabaikan,” ujarnya.
Dalam konteks tersebut, ia pun mendorong agar RUU Pelindungan Data Pribadi segera disahkan karena cukup banyak data pribadi secara sembarangan dipakai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pelaksana Cyber Security Hub, Susanto, mengatakan Cyber Security Hub diharapkan mampu melahirkan talenta-talenta digital di bidang keamanan siber. Khususnya, untuk mencetak sumber daya manusia yang mampu mengendalikan berbagai serangan siber yang masuk ke Indonesia.
“Pembangunan Cyber Security Hub ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menciptakan SDM yang mumpuni khususnya di bidang keamanan siber,” kata Susanto.
Ke depan, pihaknya juga akan mempersiapkan road map khusus untuk mencetak rekayasawan (engineer) yang bisa membuat desain security secara mandiri. Hal ini harus dilakukan guna menciptakan kemandirian di bidang teknologi dan keamanan siber.
Selain itu, Susanto berharap pembangunan Cyber Security Hub juga dibangun oleh perguruan tinggi lain yang ada di Indonesia guna memenuhi kebutuhan talenta di bidang keamanan siber di Indonesia.
“Kita ingin memulai dari Solo sebuah role model (dapat dicontoh) untuk menyiapkan talenta digital, utamanya di bidang cybersecurity,” Susanto menerangkan.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming, mengatakan, pembangunan Cyber Security Hub menjadi komitmen pemerintah dalam memberi perlindungan kepada masyarakat khususnya di bidang siber.
Terlebih dalam setahun terakhir beberapa lembaga pemerintah di kota Solo menjadi korban peretasan secara terus-menerus.
“Di Pemkot Solo sendiri kita sudah pernah mengalami kasus peretasan, dan itu bukan hanya sekali, bahkan berkali-kali, yang terakhir di salah satu akun media sosial kami,” kata Gibran.
Melihat hal tersebut pihaknya menyadari jika keamanan siber menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah sistem pemerintahan. Khususnya, dalam hal keamanan data-data yang sangat krusial terlebih jika menyangkut data pribadi masyarakat.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: