
Country Manager PT Red Hat Indonesia Rully Moulany. | Foto: Rahmat Herlambang/Cyberthreat.id
Country Manager PT Red Hat Indonesia Rully Moulany. | Foto: Rahmat Herlambang/Cyberthreat.id
Jakarta, Cyberthreat.id - Rully Moulany, Country Manager Red Hat Indonesia, mengatakan adopsi teknologi komputasi awan (cloud) di Indonesia masih terkendala keraguan para pengguna.
"Cloud itu sangat luar biasa, tapi kalau sudah keenakan pakai satu provider itu untuk bisa memindahkan susahnya minta ampun," kata Rully Moulany saat ditemui di Jakarta, Kamis (11 Juli 2019).
Banyaknya penyedia layanan cloud, menurut Rully, menimbulkan keragu-raguan para pengguna untuk menggunakan layanan cloud karena dikhawatirkan perusahaan akan kesulitan untuk memindahkan beban kerja saat dibutuhkan.
"Itu pada akhirnya secara komersial akan mencapai satu titik tidak masuk akal bagi user tersebut dengan kata lain terjebak," ujar dia seperti dikutip dari Antaranews.com.
Rully mendorong kepada masyarakat untuk tidak takut menggunakan teknologi cloud yang memiliki manfaat besar bagi perusahaan.
Rully menambahkan bahwa pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai teknologi cloud yang sangat berguna bagi solusi permasalahan penyimpanan data.
Pada Desember 2018, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah mengembangkan teknologi cloud untuk meningkatkan pelayanan. Misalnya, BTN fokus pada software defined data center serta hybrid cloud yang didukung kecerdasan buatan (AI). Sementara, Bank Mandiri menghadirkan Mandiri Cloud yang dikembangkan menjadi hybrid cloud. Hybrid cloud (SD-WAN) dipilih karena menawarkan kecepatan, fleksibilitas, dan aman.
Ketua Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto mengatakan di masa depan peran data sangat fundamental, bukan hanya di platform digital, data juga menjadi aset industri dan sebuah negara. Menurut dia, cloud computing merupaka sentral dari revolusi industri 4.0.
Share: