IND | ENG
Komisi Informasi Inggris Minta Clearview AI Hentikan Memproses Data Wajah Warganya

Ilustrasi via Tech Wire Asia

Komisi Informasi Inggris Minta Clearview AI Hentikan Memproses Data Wajah Warganya
Yuswardi A. Suud Diposting : Selasa, 30 November 2021 - 16:45 WIB

Cyberthreat.id - Perusahaan pengenalan wajah yang memicu kontroversi Clearview AI menghadapi potensi denda di Inggris. Karena itu, sebelum keputusan akhir diambil, Kantor Komisi Informasi Inggris (ICO) meminta Clearview menghentikan pemprosesan data warga Inggris dan menghapus data apa pun yang telah disimpan selama ini karena menurut ICO Clearview telah melakukan “dugaan pelanggaran serius” terhadap undang-undang perlindungan data nasional.

Dalam siaran pers yang dirilis Senin (29 November 2021), ICO menyatakan Clearview AI berpotensi didenda
17 juta pounsterling. Namun begitu, keputusan akhir baru diharapkan dapat  diambil pertengahan  2022 mendatang. Itu artinya, Clearview punya kesempatan sekitar 7 bulan lagi untuk membuat pernyataan terkait dugaan pelanggaran yang dituduhkan.

Sebelumnya, pada awal bulan ini, ICO telah merampungkan penyelidikan bersama OAIC Australia yang menyimpulkan Clearview AI telah melanggar Undang-undang Privasi Australia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Clearview AI menjadi kontroversi lantaran menjual akses bhttps://ico.org.uk/about-the-ico/news-and-events/news-and-blogs/2021/11/ico-issues-provisional-view-to-fine-clearview-ai-inc-over-17-million/erlangganan perangkat lunak pencocokan wajah kepada penegak hukum dan pelanggan berbayar lainnya.

Clearview AI diketahui mengoleksi database wajah orang-orang di seluruh dunia yang diambil diam-diam dari berbagai platform di internet tanpa sepengetahuan pemilik wajah.

Konon, Clearview menyimpan basis data berisi foto wajah milik 10 miliar penduduk bumi, termasuk orang Inggris.

Bermodal data itu, Clearview AI menawarkan metode pencocokan wajah kepada pemerintah dan swasta di sejumlah negara. Caranya, klien tinggal input foto orang yang dicari, lalu data orang tersebut akan muncul jika ditemukan wajah yang cocok.

Faktanya, sistem itu tak sepenuhnya akurat. Dalam beberapa kasus, sistem salah membaca wajah orang yang membuat polisi salah tangkap.  (Lihat: Salah Tangkap karena Teknologi Pengenalan Wajah Tak Akurat, Pejabat Polisi Digugat)

OAIC Australia sendiri awal bulan ini sudah memerintahkan  Clearview untuk menghapus data wajah warga negaranya  setelah menemukan itu melanggar undang-undang nasional.

Lebih jauh, dalam temuan awalnya, ICO mengatakan Clearview AI "telah gagal mematuhi undang-undang perlindungan data Inggris, karena:

  • Gagal memproses informasi orang-orang di Inggris dengan cara yang adil atau seperti yang mereka harapkan.
  • Gagal memiliki alasan yang sah untuk mengumpulkan informasi.
  • Gagal memiliki proses untuk mencegah penyimpanan data tanpa batas waktu.
  • Gagal memenuhi standar perlindungan data yang lebih tinggi yang diperlukan untuk data biometrik (diklasifikasikan sebagai data kategori khusus di bawah aturan perlindungan data GPDR Eropa yang diubah menjadi GDPR Inggris) 
  • Gagal memberi tahu orang-orang di Inggris tentang apa yang terjadi pada data mereka
  •  Menerapkan proses bermasalah ketika orang keberatan dengan pemrosesan informasi mereka — seperti meminta lebih banyak data pribadi (“termasuk foto”) sebagai tanggapan atas keberatan tersebut.

Komisioner ICO Elizabeth Denham mengatakan saat ini layanan Clearview AI memang tidak lagi ditawarkan di Inggris. Namun, menurut Elizabeth, bukti yaang dikumpulkan menunjukkan bahwa "Clearview AI sedang dan mungkin terus memproses sejumlah besar informasi orang Inggris tanpa sepengetahuan mereka."

Karena itu, tambah Elizabeth, pihaknya ingin meyakinkan publik Inggris bahwa ICO sedang mempertimbangkan dugaan pelanggaran itu dan menganggapnya sangat serius.

Merespon pernyataan ICO, seorang juru bicara Clearview mengatakan kepada Techcrunch bahwa  temuan awal ICO itu sebagai "secara faktual dan hukum tidak benar".

“Pernyataan Komisaris ICO Inggris secara faktual dan hukum tidak benar. Perusahaan sedang mempertimbangkan banding dan tindakan lebih lanjut. Clearview AI menyediakan informasi yang tersedia untuk umum dari internet ke lembaga penegak hukum. Untuk lebih jelasnya, Clearview AI tidak melakukan bisnis di Inggris, dan tidak memiliki pelanggan Inggris saat ini,” kata juru bicara Clearview.

Sebelumnya, Clearview AI juga menghadapi tekanan peraturan di tempat lain di seluruh dunia.

Awal tahun ini, pengawas privasi Kanada menyelesaikan penyelidikannya  terhadap perusahaan itu. Hasilnya, Clearview AI dinilai melanggar hukum dan diperintahkan untuk berhenti memproses data warga.

Clearview menolak temuan itu - tetapi juga mengatakan tidak lagi menawarkan layanan kepada penegak hukum Kanada.[]
 

Klik di sini untuk melihat berita-berita lain tentang kontroversi Clearview AI

#clearview   #pengenalanwajah   #facialrecognition

Share:




BACA JUGA
PT KAI Syaratkan Pindai Wajah untuk Naik Kereta, Ini Bahayanya
Teknologi AI Polisi Amerika Serikat Sebabkan Salah Tangkap
Perancis Denda Clearview AI Karena Kumpulkan Gambar Wajah Tanpa Izin
Pemindai Wajah Clearview AI Bantah akan Jual Perusahaan, Malah Mau Ekspansi
Teknologi Kontroversial Clearview AI Mulai Dipakai Ukraina