
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Direktur Supply Chain Unilever Indonesia, Rizki Raksanugraha, mengatakan, pemanfaatan berbagai teknologi harus dilakukan guna mendukung efisiensi rantai pasokan (supply chain) barang di Indonesia.
“Unilever sendiri telah memanfaatkan teknologi dan internet untuk mendukung supply chain dan meningkatkan efisiensi perusahaan sejak beberapa tahun terakhir,” katanya Rizki dalam webinar 5 Years with 5G, pekan lalu.
Rizki menyebutkan, dengan berbagai inovasi teknologi yang ada mulai dari proses produksi hingga proses distribusi menjadi lebih mudah dan efisien. Misalnya dengan menggunakan AI dan Big Data banyak perusahaan mampu mengotomatisasi proses produksi sehingga biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi menjadi lebih rendah. Selain itu, dengan menggunakan inovasi teknologi dan digitalisasi proses distribusi ke barang juga menjadi lebih mudah dan cepat.
“Berbagai inovasi teknologi tersebut harus dimanfaatkan oleh banyak produsen, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang serba terbatas ini, digitalisasi adalah hal yang mutlak,” kata Rizki,
Ia mencontohkan, sebelum memanfaatkan teknologi seperti saat ini, untuk menawarkan produk, para sales harus mendatangi warung-warung kecil dan menawarkan produk mereka. Setelah mendapatkan order mereka harus segera kembali ke kantor, menyiapkan barang, dan menyusun rencana pengiriman barang ke warung tersebut. Dengan cara manual ini diperlukan waktu yang lebih banyak untuk proses distribusi barang.
“Tentu cara tradisional seperti ini sangat tidak efisien dan tidak bisa diterapkan selama pandemi Covid-19, maka dari itu cara-cara digital harus digunakan,” tegas Rizki.
Sementara itu, saat ini Unilever sudah menggunakan teknologi untuk proses distribusi. Di mana warung-warung kecil bisa langsung memesan barang melalui aplikasi “Sahabat Warung”. Setiap order dari aplikasi itu akan dianalisis oleh sistem dan dikirimkan ke distributor yang sudah ditentukan untuk wilayah tertentu. Setelah order masuk dan pesanan disiapkan oleh distributor, barang yang diorder akan langsung dikirimkan pada hari itu juga dengan menggunakan jasa logistik pengiriman.
Tak hanya bisa memesan barang saja, di aplikasi itu, warung-warung bisa langsung tau promo yang tersedia apa, produk apa yang di launch. Dengan ini, Unilever tidak perlu mengeluarkan biaya lebih besar lagi untuk melakukan promosi karena semua sudah bisa dilakukan di satu aplikasi saja.
“Bahkan, pembayaran yang kami gunakan pun sudah digital, dengan ini tidak perlu waktu lama barang langsung bisa diterima oleh konsumen kami,” kata Rizki.
Rizki mengatakan, pemanfaatan teknologi ini juga jauh lebih mudah karena saat ini penetrasi smartphone dan internet makin masif di tengah masyarakat. Tanpa perlu dikenalkan, masyarakat sudah jauh lebih menguasai penggunaan berbagai aplikasi tersebut.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: