
iPhone | Foto: Unsplash
iPhone | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Apple selalu menolak desakan siapa pun yang meminta penggunanya bisa menginstal di luar toko aplikasinya, App Store. Menurut Apple, pemasangan di luar toko aplikasi alias sideloading justru membuka ancaman siber bagi pengguna.
“Sideloading adalah teman terbaik penjahat dunia maya dan meminta itu di iPhone akan menjadi rezeki nomplok (gold rush) bagi industri malware,” ujar Kepala Perangkat Lunak Apple Craig Federighi di Web Summit 2021, dikutip dari Digital Trends, diakses Senin (15 November 2021).
Craig mengomentari Undang-Undang Pasar Digital Eropa yang membolehkan pihak ketiga untuk mengakses langsung ke pelanggan tanpa campur tangan pemilik platform.
Ia lalu menganalogikan iPhone dengan sebuah rumah. “Sideloading mirip dengan membiarkan setiap pintu tidak terkunci dan terbuka bagi penyusup, sedangkan pengaturan default iPhone seperti rumah dengan pintu kokoh sehingga lebih sedikit peluang untuk pembobolan,” ujarnya.
Menurut dia, dirinya tak masalah bila pengguna memilih untuk melakukan sideloading aplikasi atau tidak. Hanya, adakalanya penjahat siber juga dapat menyiasati dalam sebuah serangan dengan menipu pengguna agar secara tak sengaja melakukan sideloading aplikasi jahat (malware).
Namun, melihat argumen tersbut, ada tiga alasan menurut Digital Trends, bahwa apa yang dikemukan Craig tidaklah tepat.
Apple telah membolehkan sideloading di MacOS
Apple sendiri membolehkan pengguna melakukan sideloading di MacOS. Nyatanya, tidak ada masalah sama sekali sampai hari ini. Lagi pula, analogi Craig dengan rumah juga kurang pas. Sideloading tidaklah selalu sama dengan membiarkan rumah dalam kondisi terbuka sehingga orang-orang bisa bergegas mencuri barang-barang yang ada di dalamnya. Namun, sideloading itu semacam “memberikan kesempatan bagi orang lain untuk minum teh atau pesta kecil di rumah”—apakah tindakan ini membawa risiko kerusakan? tulis Digital Trends. Memang bisa saja ada risiko, tapi tergantung kembali pada pengaturannya.
Tidak berbahaya seperti kekhawatiran Apple
Jika Apple meyakini bahwa aplikasi sampingan berbahaya, masalah ini sudah ada solusinya. Di Android, Google Play Protect selalu memindai ponsel pengguna agar tetap aman dari aplikasi berbahaya, bahkan untuk aplikasi di Play Store dan aplikasi yang di-sideload. Jika pengguna memakai sideload berbahaya, Play Protect akan memberikan notifikasi. Bahkan, ini dilakukan Microsoft melalui SmartScreen dan di MacOS dengan Gatekeeper.
Platform media sosial mampu melewati perlindungan privasi
Jika alasan Apple bahwa iPhone memiliki fitur perlindungan privasi, platform media sosial yang dikhawatirkan tidak “manut” terhadap aturan proteksi privasi, sebetulnya bisa saja keluar dari App Store, bahkan termasuk di Android, kapan saja. Lalu, mereka membuat aplikasi web progresif yang bisa memikat pengguna.
Pada dasarnya, Apple menolak sideloading lantaran perusahaan tak ingin kehilangan bisnisnya. iPone adalah bisnis yang berkembang pesat. Semakin banyak pengguna mengunduh aplikasi via App Store dan mendaftat berlangganan, semakin banyak potongan 30 persen di App Store yang didapat Apple.[]
Share: