
Peluncuran aplikasi manajemen kata sandi SATRIA buatan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Jakarta, Selasa (2 November 2021). | Foto: Tangkapan layar dari YouTube BSSN.
Peluncuran aplikasi manajemen kata sandi SATRIA buatan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Jakarta, Selasa (2 November 2021). | Foto: Tangkapan layar dari YouTube BSSN.
Cyberthreat.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) merilis aplikasi SATRIA (Sandi Anda Terenkripsi dengan Aman), di Jakarta, Selasa (2 November 2021).
SATRIA adalah aplikasi manajemen kata sandi (password management) layaknya Google Authenticator, Microsoft Authenticator, dan Authy. Aplikasi ini dikembangkan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi BSSN. (Baca: 5 Aplikasi Autentikator untuk Amankan Akun Anda).
Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan aplikasi SATRIA ini adalah bagian kecil dari pengamanan jaringan, aplikasi, dan server dari serangan siber yang menargetkan basis data.
“Aplikasi ini mengatasi agar itu (insiden siber, red) jangan sampai terjadi, ini bagian kecil dari pengamanan, tapi yang kecil kalau tidak kita atasi bisa menjadi masalah,” ujar Hinsa dalam sambutannya.
Menurut Hinsa, pengembangan SATRIA adalah bagian dari tugas BSSN dalam literasi digital untuk “menunjukkan bahwa negara hadir dalam keamaman siber bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Aparat Sipil Negara se-Indonesia.
Jangan lupa master password
Di situs web SATRIA, BSSN menjelaskan bahwa aplikasi ini membantu pengelolaan kata sandi akun daring mulai medsos hingga aplikasi lainnya agar sulit dibajak oleh peretas. Pembuatan kata sandi di aplikasi akan dilakukan secara acak menggunakan algoritma tertentu.
Pendek kata, jika pengguna tak mau susah-susah mengingat kata sandi dari banyak aplikasi atau platform digital, SATRIA menjadi solusi pilihan untuk mengingatnya.
BSSN menegaskan bahwa aplikasi ini menggunakan metode penyimpanan secara lokal pada perangkat yang dijamin secara terenkripsi.
Menariknya, “Aplikasi SATRIA tidak membutuhkan izin akses untuk apa pun,” demikian tertulis di Kebijakan Keamanan aplikasi.
Untuk menggunakan SATRIA, BSSN mewanti-wanti bahwa dukungan minimal ponsel pengguna yaitu memakai sistem operasi Android versi 6.0 ke atas. Juga, ponsel memiliki fitur sidik jari untuk proses autentikasi, perangkat tidak pernah di-root, dan perangkat tidak dalam kondisi mode pengembangan.
Namun, pengguna juga perlu memperhatikan hal penting saat memakai aplikasi ini. “Pengguna harus mengingat ‘master password’ yang telah dibuat saat pendaftaran akun di aplikasi SATRIA dan jangan menyebarkannya kepada siapa pun,” tulis BSSN.
Jika pengguna lupa “master password”, kata sandi yang tidak dibikin tersebut tidak dapat diganti dan pengguna akan kehilangan akun.
“Password yang dimasukkan saat pendaftaran akan digunakan sebagai ‘master key’ yang diturunkan menjadi kunci-kunci untuk mengenkripsi password-password yang disimpan pengguna pada aplikasi SATRIA,” disebutkan di Kebijakan Keamanan aplikasi.
“Password yang berperan sebagai ‘master key’ harus sesuai dengan standar yang diterapkan, yaitu minimal terdiri dari 8 karakter, 1 huruf kapital, 1 angka, dan 1 karakter spesial. Hal ini bertujuan terhindar dari serangan brute force.”
Selain itu, pengguna juga perlu memperhatikan bahwa ketika mendaftarkan ke aplikasi ini, email yang telah didaftarkan tidak dapat diganti.
“Pada saat pengguna mengunduh SATRIA, pengguna diminta mendaftarkan akun dengan memasukkan data berupa nama, email/username, dan password. Data tersebut akan disimpan pada direktori lokal pengguna dan tidak dapat diubah,” dikutip dari Kebijakan Keamanan.
Namun, pengguna bisa menghapus akun yang dimiliki melalui menu di aplikasi.[]
Share: