IND | ENG
Putin: Masih Terlalu Dini Bicara Cryptocurrency

Presiden Rusia Vladimir Putin | Foto: Mikhail Mettsel/TASS

Putin: Masih Terlalu Dini Bicara Cryptocurrency
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 15 Oktober 2021 - 09:50 WIB

Cyberthreat.id – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, masih terlalu dini membicarakan mata uang kripto (cryptocurrency) sebagai alat pembayaran yang sah, tapi tak menutup kemungkinan hal itu bisa dipakai.

“Ini karena cryptocurrency…sangat tidak stabil. Untuk mentransfer dana dari satu tempat ke tempat lain, ya, tapi saya kira masih terlalu dini untuk bertransaksi, terutama bertransaksi sumber daya energi,” kata dia kepada CNBC yang kemudian diterbitkan di situs web Istana Presiden, Kamis (14 Oktober 2021), dikutip dari Reuters.

Selama ini Rusia telah bertahun-tahun berusaha mengurangi ketergantungannya pada dolar AS. Apalagi mata uang ini secara luas digunakan untuk menyelesaikan kontrak pembelian minyak. Sayangnya, mereka belum berhasil melakukannya dalam skala besasr meski beberapa perusahaan telah beralih ke perdagangan komoditas tersebut dalam euro.

“[Cryptocurrency] ini memiliki tempat untuk eksis dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran, tentu saja, tapi perdagangan minyak, katakanlah atau bahan utama dan sumber energi lain, tetap saja, menurut saya, masih terlalu dini membicarakannya,” kata Putin.

Di sisi lain, Rusia juga telah membuat regulasi pelarangan cryptocurrency sebagai alat pembayaran barang dan jasa, tapi tetap memberikan kesempatan orang berinvestasi di dalamnya.

Sejauh ini, bank sentral Rusia telah mewanti-wanti kepada warganya agar tidak berinvestasi pada cryptocurrency karena potensi risiko yang ditimbulkannya dari volatilitas.

Sementara, penambangan mata uang kripto dikabarkan juga mulai berkembang di Rusia setelah China menindak besar-besaran lokasi penambangan bitcoin di sejumlah wilayah.

Akibat penindakan tersebut, sejumlah penambang mengalihkan lokasinya ke luar negeri, seperti Amerika Serikat, Kazakhstan, dan Rusia. Kini AS menjadi negara terbesar pusat penambangan Bitcoin. (Baca: Menyisihkan China, AS Kini Jadi Pusat Penambangan Terbesar Bitcoin)

Bitcoin dibuat atau "ditambang" oleh komputer bertenaga tinggi, biasanya di pusat data di berbagai belahan dunia, yang bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks dalam proses yang menggunakan listrik secara intensif.

Biaya energi di Rusia yang rendah dan iklim yang sejuk memungkinkan beberapa perusahaan menggunakan kelebihan listrik untuk mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga Bitcoin awal tahun ini, tetapi kekhawatiran berkembang dengan operasional penambangan ilegal.

Dalam sebuah surat kepada pemerintah di Moskow pada akhir September lalu, Igor Kobzev, Gubernur Irkutsk, menyebutkan bahwa banyak pemindahan penambangan ilegal di wilayah Irkutsk selepas China melarangnya, menurut laporan harian Vedomosti, Rabu.[]

#vladimirputing   #bitcoin   #cryptocurrency

Share:




BACA JUGA
Malware Docker Terbaru, Mencuri CPU untuk Crypto & Mendorong Lalu Lintas Situs Web Palsu
Serangan Tanpa File PyLoose Berbasis Python Targetkan Beban Kerja Cloud untuk Penambangan Cryptocurrency
Pertukaran Cryptocurrency Jepang Menjadi Korban Serangan Backdoor macOS JokerSpy
Baru! Penambangan Ilegal Cryptocurrency Targetkan Sistem Linux dan Perangkat IoT
Didakwa Dalangi Peretasan Mt.Gox Crypto Exchange, Dua Warga Rusia Terancam 20 Tahun Penjara