
Ilya K. Sackhov | Foto: Peter Kovalev/TASS
Ilya K. Sackhov | Foto: Peter Kovalev/TASS
Cyberthreat.id – Pendiri Group-IB, Ilya K. Sachkov, membantah bahwa dirinya melakukan pengkhianatan dengan menyampaikan informasi rahasia ke badan intelijen asing.
“Dia tidak mengakui kesalahan pengkhianatan tingkat tinggi meninggalkan kerugian reputasi dan nasional bagi kepentingan Rusia, atau dia bekerja sama dengan dinas intelijen negara-negara asing,” kata sumber anonim di badan keamanan Rusia kepada kantor berita Rusia TASS (1, 2), Rabu (29 September 2021).
Menurut sumber tersebut, Sachkov dituding menyerahkan informasi rahasia tentang keamanan siber kepada badan intelijen asing. Lelaki 35 tahun itu, kata sumber, bisa saja “dipekerjakan” oleh badan intelijen negara lain, tapi namanya tak disebutkan dalam penyelidikan.
“Kontra-intelijen militer Federal Security Service (FSB) turut serta dalam penyelidikan,” katanya.
Berita Terkait:
Group-IB adalah perusahaan keamanan siber terkemuka di Rusia. Selama ini, perusahaan banyak bekerja sama dengan beberapa klien global, seperti bank, perusahaan energi, perusahaan telekomunikasi, dan Interpol dalam mengungkap kejahatan siber.
Sachkov ditangkap aparat penegak hukum Rusia pada Selasa (28 September) karena dianggap telah melanggar Pasal 275 KUHP Rusia tentang pengkhianatan tinggi. Ia dituding bekerja sama dengan badan intelijen asing yang merugikan kepentingan nasional Rusia.
Pengadilan Distrik Lefortovo di Moskow memutuskan untuk menahan Sachkov selama dua bulan, yaitu hingga 27 November mendatang.
Karena berkas kasus Sachkov ditandai sebagai “rahasia”, sumber tersebut tidak mengungkapkan rincian lainnya. TASS belum memperoleh pernyataan resmi dari penyelidikan dan pembelaan terhadap tersangka.
Jika terbukti bersalah, ia bisa dihukum hingga 20 tahun penjara. Selama ini Group-IB dikenal dalam penyelidikan kasus kejahatan teknologi tinggi, penipuan online, dengan klien skala global, seperti perbankan, perusahaan energi, perusahaan telekomunikasi, dan Interpol.
Pada 2016, Sachkov termasuk daftar pengusaha paling cerdas di bawah 30 tahun di dunia, menurut Forbes. Ia adalah alumnus Universitas Teknik Negeri Moskow Bauman dengan jurusan keamanan informasi. Ia juga anggota komite ahli di Duma Negara Rusia (majelis rendah parlemen) dan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Penangkapan Sachkov menambah deretan panjang orang-orang yang dianggap melakukan pengkhianatan terhadap Rusia dalam beberapa tahun terakhir, mulai ilmuwan, tentara, pejabat, dan mantan jurnalis.[]
Share: