IND | ENG
YouTube Klaim Hapus Lebih dari 1 Juta Video Misinformasi Virus Corona

YouTube. | Foto: Freepik.com

YouTube Klaim Hapus Lebih dari 1 Juta Video Misinformasi Virus Corona
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 26 Agustus 2021 - 15:17 WIB

Cyberthreat.id – YouTube, platform berbagi video milik Google Inc, mengklaim telah menghapus lebih dari 1 juta video terkait dengan “informasi virus corona yang berbahaya” sejak Februari 2020 hingga kini.

Video yang dihapus tersebut mencakup konten yang menyebarkan klaim informasi keliru tentang wabah, seperti pengobatan palsu dan klaim hoaks.

Penghapusan tersebut sejalan dengan kebijakan YouTube yang fokus pada penghapusan video apa pun yang secara langsung dapat menyebabkan bahaya besar di dunia nyata, tutur Chief Product Officer YouTube, Neal Mohan, di blog YouTube, pada Rabu (25 Agustus 2021).

Neal mengatakan, kriteria penghapusan yang diterapkan YouTube, terkait informasi virus corona, merujuk pada keputusan para ahli dari organisasi kesehatan seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun, dalam kebanyakan kasus lain, kata dia, “misinformasi kurang jelas” karena berkembang terus-menerus dan seringkali tidak memiliki sumber utama untuk memberitahu platform mana yang benar.

“Dengan tidak adanya kepastian, haruskah perusahaan teknologi memutuskan kapan dan di mana harus menetapkan batas misinformasi yang kurang jelas? Dalam pendirian saya, tentu tidak,” ujar Mohan.

Menurut dia, mengidentifikasi konten yang benar-benar buruk perlu serangkaian fakta yang jelas. Pendekatan yang terlalu agresif dalam penghapusan juga bisa berdampak buruk bagi kebebasan berbicara.

“Penghapusan ialah instrumen amat kasar, dan jika digunakan terlalu luas, dapat mengirim pesan bahwa ide-ide kontroversial tidak dapat diterima. “Misinformasi dari satu orang seringkali merupakan keyakinan mendalam orang lain, seperti perspektif yang provokatif, berpotensi menyingung, atau bahkan dalam beberapa kasus, menyertakan informasi yang mungkin tidak lolos pemeriksaan fakta yang teliti,” ujar Mohal.

YouTube, kata dia, menegaskan akan terus berinovasi dan berinvestasi untuk mencapai keseimbangan yang masuk akal antara kebebasan berbicara dan kebebasan menjangkau.

“Saya kadang ditanya: apakah kami meninggalkan konten ‘hot button’ (sesuatu yang sedang jadi perhatian) lantaran kami mendapat keuntungan finansial? Kami tidak hanya mndapati jenis konten ini tidak berpengaruh baik di YouTube, terutama dibandingkan konten populer, seperti musik dan komedi, tapi juga mengurangi kepercayaan penonton dan pengiklan,” ujar dia.

“Beberapa mungkin tidak sepakat dengan pendekatan kami dan meminta kami untuk menghapus lebih banyak konten, tapi saya didukung oleh kemajuan investasi awal. Tim kami akan terus membangun pekerjaan dasar yang membantu kami memerangi misinformasi… saya harap perspektif ini menjelaskan bagaimana kami berpikir tentang tantangan misinformasi yang lebih luas di YouTube.”[]

#hoaks   #youtube   #viruscorona   #misinformasi

Share:




BACA JUGA
Jaga Kondusifitas, Menko Polhukam Imbau Media Cegah Sebar Hoaks
Menteri Budi Arie Apresiasi Kolaborasi Perkuat Transformasi Digital Pemerintahan
Butuh Informasi Pemilu? Menteri Budi Arie: Buka pemiludamaipedia!
Agar Tak Jadi Korban Hoaks, Menkominfo: Gampang, Ingat BAS!
Menkominfo Imbau Platform Digital Aktif Tekan Sebaran Konten Negatif PemiluĀ