
Patung Merlion di Singapura. | Foto: asia.mishcon.com
Patung Merlion di Singapura. | Foto: asia.mishcon.com
Cyberthreat.id – Amerika Serikat dan Singapura menjalin kerja sama dalam keamanan siber dan memerangi ancaman digital pada Senin (23 Agustus 2021).
Kerja sama itu seiring kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke negara tersebut bertemu dengan Presiden Singapura Halimah Yacob dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) dan Departemen Pertahanan dan Keuangan masing-masing menandatangani nota kesepahaman dengan rekan-rekan mereka di Singapura untuk memperluas berbagi informasi.
Kesepakatan final antara CISA dan Badan Keamanan Siber Singapura yaitu “akan meningkatkan pertukaran informasi tentang ancaman siber dan langkah-langkah defensif, meningkatkan koordinasi untuk respons insiden siber, dan memungkinkan pembangunan kapasitas keamanan siber di seluruh Asia Tenggara,” menurut pernyataan Gedung Putih dikutip dari The Record, berita teknologi yang dikelola perusahaan keamanan siber Record Future.
Sementara itu, kesepakatan yang ditandatangani antara Departemen Keuangan dan Otoritas Moneter Singapura “akan membantu kedua sektor keuangan lebih siap dan tahan terhadap ancaman dunia maya, juga memfasilitasi berbagi informasi bilateral tentang ancaman dunia maya ke pasar keuangan.”
Berbagi informasi juga akan menjadi poin utama antara Pentagon dan Kementerian Pertahanan Singapura, yang menyelesaikan MoU tentang kerja sama siber, termasuk “pertukaran indikator ancaman, pelatihan siber gabungan, dan bentuk kerja sama militer lainnya di sektor siber.”[]
Share: