
Ilustrasi via Yicai Global
Ilustrasi via Yicai Global
Cyberthreat.id - Kejaksaan Beijing telah mengajukan tindakan hukum perdata terhadap Tencent atas klaim bahwa fitur 'Youth Mode' bagi remaja di aplikasi WeChat besutan Tencent tidak mematuhi undang-undang yang melindungi anak di bawah umur.
Fitur 'Youth Mode' yang diperkenalkan oleh Tencent pada Oktober 2020 lalu, membatasi akses ke berbagai fungsi termasuk video, game, dan pembayaran untuk pengguna yang berusia di bawah 18 tahun.
Namun, seperti dilansir BBC Senin (9 Agustus 2021), jaksa belum menentukan secara spesifik bagaimana aplikasi tersebut diduga melanggar hukum Tiongkok.
Tencent mengatakan akan "menyelidiki" klaim tersebut.
"Kami akan dengan sungguh-sungguh memeriksa fungsi Youth Mode di WeChat, menerima saran pengguna dengan rendah hati dan dengan tulus menanggapi litigasi kepentingan publik sipil," tulis perusahaan itu di Weibo.
WeChat, yang dikenal sebagai Weixin di China, memiliki sekitar 1,26 miliar pengguna aktif bulanan.
Pekan lalu, pihak berwenang China menyerukan agar anak di bawah umur lebih terlindungi dari bahaya online. Sebuah media pemerintah menyebut game online telah menjelma menjadi "candu spiritual" bagi para remaja.
Harga saham Tencent turun lebih dari 10% tak lama setelah artikel itu diterbitkan.
Tencent sendiri telah mengumumkan akan lebih memperketat batasan untuk pemain muda game Honor of Kings yang sangat populer.
Pemain remaja sekarang dapat mengakses permainan hanya satu jam sehari pada hari kerja. Sebelumnya, waktu bermain dibatasi 90 menit di hari kerja dan tiga jam ada akhir pekan dan hari libur.
Pada bulan April, dilaporkan pihak berwenang China sedang mempersiapkan denda besar untuk Tencent sebagai bagian dari upayanya untuk menekan raksasa internet. []
Share: