
Alat peretas ponsel bikinan NSO Group yang pernah dipamerkan di sebuah konferensi keamanan di Paris pada 2019. | Foto: Becky Peterson/Business Insider
Alat peretas ponsel bikinan NSO Group yang pernah dipamerkan di sebuah konferensi keamanan di Paris pada 2019. | Foto: Becky Peterson/Business Insider
Cyberthreat.id – Pegasus dalam dua tahun terakhir ini menjadi malware paling heboh dan menakutkan di jagat dunia maya. Alat spionase digital ini bisa meretas segala jenis smartphone hanya dengan menelepon calon korban meski panggilan telepon tersebut tak diangkat, tulis BBC pada 2019.
Spyware itu juga memiliki kemampuan secara sembunyi-sembunyi mengaktifkan kamera dan mikrofon untuk membuat rekaman baru, mencuri informasi lain yang tersimpan di ponsel, dan mengawasi aktivitas ponsel—alat ini bekerja mengumpulkan informasi seperti halnya mata-mata di dunia nyata.
Namun begitu, serangan Pegasus juga tetap memanfaatkan kerentanan zero-day pada ponsel cerdas korban. Oleh karenanya, memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak adalah salah satu mencegah menjadi korban spyware.
Juli kemarin, Amnesty International dan konsorsium media yang berbasis di Paris, Forbidden Stories, menurunkan laporan bahwa terdapat 50.000 nomor seluler di dunia, termasuk di dalamnya para pemimpin negara dan pejabat pemerintah, jurnalis, pengacara, dan aktivis HAM. Namun, laporan tersebut tidak mencantumkan bukti bahwa nomor-nomor yang masuk daftar itu benar-benar telah dicoba atau berhasil diretas, tulis CNET.
Tampilan deteksi spyware di iMazing. | Foto: iMazing
Terlepas dari itu, baru-baru ini, pengembang iMazing telah memperbarui kemampuan aplikasi untuk menyertakan alat baru yang diklaim dapat dengan mudah mendeteksi spyware Pegasus di iPhone.
iMazing, tulis 9to5Mac diakses Senin (9 Agustus 2021), lebih mudah dipakai ketimbang alat yang dirilis oleh Amnesty International (Mobile Verification Toolkit/MVT) yang dianggap tak familiar bagi pengguna biasa karena memerlukan kode kompilasi yang tersedia di situs web GitHub. iMazing menerapkan metodologi deteksi yang sama di versi terbaru perangkat lunaknya.
Sayangnya, berbeda dengan halnya MVT, aplikasi ini hanya untuk iPhone. Perbedaan lain, iMazing tidak ada dukungan untuk menganalisis file system dumps dari perangkat yang di-jailbreak; rekaman yang diekstraksi tidak disimpan dalam file, tapi dianalisis dalam memori sebelum dibuang. Oleh karena itu, setelah proses deteksi hanya berisi hasil analisis dan bukan data yang dianalisis itu sendiri; dan, terakhir kode open-source analisis bergantung pada toolkit milik iMazing. Akibatnya, itu tidak dapat dibangun sebagai alat yang berdiri sendiri.
Pada versi iMazing 2.14 untuk Windows dan macOS, aplikasi ini juga mampu mendeteksi untuk iPhone. “Yang harus Anda lakukan ialah menghubungkan perangkat Anda ke komputer, lalu menjalankan deteksi spyware di aplikasi iMazing,” tutur perusahaan yang juga menambahkan pengguna tak perlu pencadangan data terlebih dulu.
Pengguna bisa mencoba iMazing secara gratis, tapi jika ingin lisensi penuh bisa berlangganan sebesar US$59,99 per tahun (sekitar Rp860 ribu). Selengkapnya tentang iMazing di sini.[]
Share: