IND | ENG
Amazon, Google dan Microsoft Bergabung dengan CISA Perangi Ransomware

Ilustrasi via Dark Reading

Amazon, Google dan Microsoft Bergabung dengan CISA Perangi Ransomware
Yuswardi A. Suud Diposting : Jumat, 06 Agustus 2021 - 22:38 WIB

Cyberthreat.id - Setelah serangan bertubi-tubi yang menyerang infrastruktur kritis dan perusahan teknologi, Amerika Serikat (AS) terus berupaya meningkatkan keamanan sibernya. Kabar terbarunya, otoritas keamanan siber negara itu mengajak perusahaan teknologi seperti Google, Amazon, dan Microsoft untuk bergabung memerangi ransomware.

Dilansir  CNBC, kolaborasi antara pemerintah dan swasta  itu akan berada di bawah koordinasi CISA (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency), unit keamanan siber yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Berbicara dalam bentuk rekaman video pada konferensi keamanan siber Black Hat pada hari Kamis (5 Agustus 2021), Direktur CISA Jen Easterly mengatakan perusahaan yang telah setuju bergabung dalam program JCDC (Joint Cyber Defense Collaborative) yakni Crowdstrike, Palo Alto Networks, perusaaan keamanan siber FireEye, Amazon Web Services, Google, Microsoft, Lumen, serta operator telekomunikasi AT&T dan Verizon.

Dikatakan, pekerjaan kelompok ini awalnya akan fokus pada memerangi ransomware — ketika peretas mengenkripsi informasi dan menyandera data sampai uang tebusan dibayarkan — dan menciptakan kerangka kerja untuk menanggapi insiden yang berdampak pada penyedia cloud.

Upaya baru ini muncul setelah beberapa serangan siber menunjukkan pentingnya komunikasi antara sektor publik dan swasta dalam mencegah kerusakan.

"Bermitralah dengan kami untuk meningkatkan dasar keamanan siber dari data kita, jaringan kita, layanan kita, dan membantu kami menjadikan Internet tempat yang lebih aman," kata Easterly seperti dikutip Dark Reading.

"Kami mengembangkan rencana nyata untuk membela bangsa di dunia maya," katanya,

Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan kepada Kongres bahwa serangan besar terhadap SolarWinds, yang berdampak pada beberapa lembaga pemerintah, hanya terungkap karena pengungkapan sebelumnya oleh FireEye tentang pelanggaran sistemnya sendiri.

Easterly menegaskan, penanganan serangan siber selama ini sebagian besar bersifat reaktif. Itu sebabnya, kata dia, JCDC bertujuan untuk menciptakan pendekatan yang lebih proaktif dan terkoordinasi terhadap serangan siber.  

Selain CISA, peserta kunci pemerintah federal di JCDC termasuk Departemen Pertahanan, Komando Cyber ​​AS, Badan Keamanan Nasional, FBI, dan Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Badan-badan khusus sektor industri, seperti Departemen Energi, Departemen Perhubungan, Badan Perlindungan Lingkungan, dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan, diharapkan bergabung dengan JCDC saat diluncurkan.

"Kami memuji upaya CISA untuk meningkatkan kolaborasi bagi pemerintah dan industri, dan kami berharap dapat berpartisipasi dalam upaya kolaborasi pertahanan siber bersama untuk meningkatkan pertahanan dunia maya," kata kata Tom Burt, wakil presiden keamanan dan kepercayaan pelanggan Microsoft. []

#cisa   #ramsoware   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Pentingnya Penetration Testing dalam Perlindungan Data Pelanggan