Cyberthreat.id – Microsoft membuat kebijakan perlindungan baru melalui Group Policy. Administrator TI diberi keleluasaan untuk mengontrol perangkat internal atau eksternal apa saja yang dapat diinstal di titik akhir (endpoint) di seluruh jaringan organisasi.

Perangkat-perangkat akhir tersebut, seperti printer, USB drive, dan periferal USB lain yang sekiranya masuk daftar dilarang atau diperbolehkan.

Manfaat kontrol pemasangan perangkat ini guna mengurangi risiko pencurian data perusahaan.

Semua perangkat akan dilengkapi dengan kumpulan “pengidentifikasi perangkat” yang hanya diketahui oleh sistem (misal, device ID, instance ID, dan lain-lain).

“Peringkat pengenal perangkat dinilai dan, jika peringkatnya sama, prioritas pencegahan diberikan ketimbang prioritas diizinkan. Misalnya, admin TI dapat mencegah semua kelas USB dan hanya mengizinkan perangkat USB tertentu melalui ID perangkat keras karena memiliki peringkat yang lebih tinggi,” tulis Microsoft di blog perusahaan, Rabu (4 Agustus 2021).

Kebijakan kontrol tersebut saat ini diterapkan di Windows 10 dan selanjutnya di Windows 11. Rilis untuk Windows Server juga segera menyusul.

Jika ingin menerapkan di jaringan organisasi Anda, langkah-langkah yang dapat dilakukan di bawah ini (dengan catatan Windows 10 telah mendapatkan pembaruan terakhir):

---

Sumber: Microsoft

---

Ketik di bagian Search “gpedit”, nanti keluar “Edit group policy” dan klik. Anda akan berada di halaman baru “Local Group Policy Editor”.

Selanjutnya, ikuti langkah Computer Configuration>Administrative Template>System>Device Installation>Device Installation Restrictions>Apply layered order of evaluation for Allow and Prevent device installation policies across all device match criteria.

Konfigurasi tersebut akan tersedia pada pembaruan Windows 10 pada Update Tuesday Agustus 2021—pembaruan sistem operasi Microsoft setiap Selasa.[]