
Logo Nutrifood Indonesia | Foto: infobrand.id
Logo Nutrifood Indonesia | Foto: infobrand.id
Cyberthreat.id – DarkTracer, perusahaan yang fokus pengumpulan intelijen kriminal dark web, menemukan bahwa perusahaan Nutrifood asal Indonesia masuk dalam daftar korban bandit ransomware LockBit.
Perusahaan asal Singapura itu mempublikasikan informasi tersebut di akun Twitter-nya (@darktracer_int) sekitar pukul 20.000, Minggu (1 Agustus 2021).
Namun, tidak jelas data seperti apa yang didapat LockBit dan kapan serangan tersebut terjadi.
“[PERINGATAN] Geng ransomware LockBit telah menempatkan Nutrifood di Indonesia dalam daftar korban di blog dark web-nya,” tulis DarkTracer sambil melampirkan tangkapan layar seperti di bawah ini.
Nutrifood adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman ini berdiri sejak 1979. PT Nutrifood Indonesia telah menjangkau lebih dari 30 negara di dunia dengan produk terkenalnya seperti Tropicana Slim, HiLo, NutriSari, L-Men, WRP, dan W’dank.
Sebelumnya, DarkTracer juga pernah menemukan Indonesia EximBank, lembaga keuangan khusus milik pemerintah untuk menjalankan pembiayaan ekspor nasional, sebagai korban ransomware DarkSide. Namun, sejauh ini EximBank tak pernah mengakui adanya serangan ransomware dan hanya mengatakan “pemulihan data”. (Baca: Diduga Datanya Bocor di Dark Web, Indonesia EximBank Akui Sedang Pulihkan Data)
Juga, pernah mendapati perusahaan migas negara, Pertamina, sebagai korban ransomware RansomEXX, bahkan bandit siber ini membocorkan data perusahaan yang dicurinya di blog dark web-nya. (Baca: RansomEXX Bocorkan Data yang Diklaim Milik Pertamina Sebesar 430 MB).[]
Share: