
Ilustrasi via Lawyat.net
Ilustrasi via Lawyat.net
Cyberthreat.id - Otoritas Malaysia memberi waktu 14 hari (terhitung sejak 26 Juli 2021) kepada bursa mata uang kripto global Binance untuk menghentikan operasionalnya di negara itu.
Komisi Sekuritas Malaysia dalam postingan di situs web resminya mengatakan, larangan itu diberlakukan karena Binance selama ini beroperasi tanpa izin di negara itu. Karena itu, Komisi meminta investor Malaysia yang punya akun di Binance untuk berhenti menanamkan asetnya di sana dan menarik semua investasi mereka.
Komisi mengatakan, Binance sebelumnya telah diperingatkan pada Juli 2020 untuk mengurus legalitasnya. Namun, itu tak kunjung direalisasikan.
Reuters melaporkan Binance mengatakan akan menghentikan penawaran produk berjangka dan turunannya di seluruh Eropa. Langkah itu diambil menyusul tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari regulator di seluruh dunia.
Pengguna Binance di Jerman, Italia dan Belanda akan segera tidak dapat membuka akun produk berjangka atau derivatif baru, kata bursa dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Teguran dari Komisi Sekuritas Malaysia ditujukan kepada sejumlah entitas Binance, termasuk CEO-nya Zhao Changpeng. Selain Binance Holding Ltd yang terdaftar di Kepulauan Cayman, teguran juga dialamatkan kepada Binance Digital Ltd (terdaftar di Inggris), Binance UAB (terdaftar di Lithuania) dan Binance Asia Services Pte Ltd (terdaftar di Singapura).
Komisi Sekuritas memerintahkan keempat entitas Binance untuk:
1. Menonaktifkan situs web Binance (www.binance.com) dan aplikasi seluler di Malaysia dalam 14 hari kerja sejak 26 Juli 2021;
2. Segera menghentikan semua kegiatan media dan pemasaran, termasuk mengedarkan, menerbitkan atau mengirim iklan dan/atau materi pemasaran lainnya, baik melalui email atau lainnya, kepada investor Malaysia; dan
3. Segera membatasi investor Malaysia untuk mengakses grup Telegram Binance.
Komisi menambahkan, CEO Binance Holdings, Zhao Changpeng, secara khusus diperintahkan untuk memastikan arahan di atas dilaksanakan.
“Masyarakat diingatkan untuk melaporkan kepada Komisi Sekuritas jika menemukan situs web yang mencurigakan atau menerima panggilan telepon atau email yang tidak diminta yang menawarkan saran dan peluang investasi, terutama yang mengklaim menawarkan pengembalian tinggi dengan sedikit atau tanpa risiko,” kata Komisi Sekuritas. []
Share: