
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Kepala Eksekutif Group Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani mengingatkan para pelaku usaha keuangan digital (fintech) untuk mengutamakan pengelolaan risiko ketika mengadopsi teknologi komputasi awan (cloud) untuk pengembangan bisnisnya.
"Mau tidak mau, kita harus memakai teknologi dan ini tidak terhindarkan. Jangan sampai teknologinya ada, namun tidak kita gunakan. Dan ini tidak akan bisa lepas dari bagaimana kita bicara tentang cloud," kata Triyono dalam diskusi daring "Fintech Talk: How Cloud Technology Helps Driving Innovation", seperti diberitakan Antara, Senin, 28 Juni 2021.
Triyono mengatakan manajemen risiko penting dalam ekosistem keuangan yang berkelanjutan dan stabil, terlebih dengan adanya akselerasi dan inklusi keuangan digital bagi banyak sektor, tak terkecuali usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Triyono menambahkan, sektor jasa keuangan bukan hal yang mudah untuk ditangani. Ada banyak risiko yang jika tidak dikelola dengan hati-hati akan membawa dampak membahayakan.
"Mengenalkan digitalisasi ke UMKM, hingga produk keuangan ke masyarakat, kita harus mendidik dan membekali mereka dengan ilmu pengetahuan. Boleh saja digitalisasi punya manfaat seperti meningkatkan inklusi dan lainnya, namun risiko tetap yang utama. Selalu hati-hati dalam mengenalkan produk, dan ingatkan untuk mengelola risikonya," pesan Triyono.
Platform cloud yang aman, kata Triyono, haruslah bisa berkontribusi kepada regulator dan memperkuat keamanan siber.
Manajemen risiko berbasis teknologi, kata dia, juga perlu dbaringi dengan akselerasi infrastruktur digital dan penggunaan teknologi baru lainnya seperti cloud, API, blockchain, dan sebagainya.
"Era keuangan digital mengharuskan sektor jasa keuangan untuk lebih adaptif dan inovatif, diantaranya dengan mengimplementasikan AI dan cloud," kata Triyono.
Regulasi yang mengatur tentang hal itu tertuang dalam Roadmap Inovasi Keuangan Digital 2020 -2024, Master Plan Sektor Jasa Keuangan 2021 - 2021, Roadmap Pengembagan Permbankan Indonesia 2020- 2025, dan Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020 - 2025.[]
Share: