
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Bank sentral Tanzania sedang mempersiapkan mata uang kripto (cryptocurrency) sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Samia Suluhu Hassan.
Samia, presiden baru yang menggantikan pendahulunya karena meninggal pada Maret lalu, mengatakan, adanya mata uang kripto di negaranya tak mungkin terelakkan lagi di negara Afrika Timur tersebut.
“Di sektor keuangan, kami telah melihat munculnya teknologi blockchain atau cryptocurrency,” ujar Hassan saat membuka cabang bank sentral baru di Mwanza, beberapa waktu lalu, dikutip dari Reuters, diakses Minggu (27 Juni 2021).
"Banyak negara di dunia belum menerima atau mulai menggunakan mata uang ini. Namun, saya ingin menyarankan bank sentral untuk mulai menangani masalah itu. Bersiaplah,” ia menambahkan.
Pernyataan tersebut tak lama setelah El Salvador juga mengumumkan resmi soal pemakaian mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah. El Salvador sebagai negara pertama di dunia yang melegalkan Bitcoin sebagai alat tukar.
Pada November 2019, bank sentral Tanzania sempat melarang mata uang kripto dengan alasan tak diakui oleh hukum setempat. Namun, kini mereka mau tak mau mengikuti arahan presiden baru.
"Bank sedang mengerjakan arahan yang diberikan," kata juru bicara Bank of Tanzania pekan ini yang menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Tak ada penjelasan apakah bank sentral akan menerbitkan mata uang virtual sendiri, seperti yang dilakukan China atau mengadopsi yang sudah.[]
Share: