
Situs yang disebut polisi sebagai tempat Anji membeli ganja secara online
Situs yang disebut polisi sebagai tempat Anji membeli ganja secara online
Cyberthreat.id - Musisi Anji baru-baru ini ditangkap polisi dalam kasus dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkotika berupa batang dan biji ganja dengan berat 30 gram.
Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Ronaldo Maradona Siregar mengatakan pihaknya baru kali ini menangani kasus yang barangnya dibeli dari situs luar negeri.
"Kalau untuk case Jakarta Barat, modus ini iya baru. Tapi kalau untuk yang lain, saya enggak tahu, ya," ujar Ronaldo seperti dilaporkan Tempo.co, Sabtu, 19 Juni 2021.
Menurut Ronaldo, selama ini pihaknya memang beberapa kali kali menangani kasus pembelian narkotika secara online. Namun, para pengedar dan penjual itu masih berada di dalam negeri.
Untuk mendalami kasus Anji, Ronaldo mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan dengan melibatkan tim siber.
"Kami masih koordinasikan dengan rekan-rekan di siber untuk menyelidiki hal ini," ujar Ronaldo.
Sebelumnya, Wakapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Adi Wibowo mengatakan Anji membeli ganja di situs online Amerika menggunakan akun seseorang yang disapa Bro, dan orangnya masih diburu.
Situs yang dimaksud adalah megamarijuanastore.com. Di Amerika Serikat, beberapa negara bagian melegalkan ganja dengan dosis tertentu untuk tujuan relaksasi. Namun, di Indonesia ganja adalah barang terlarang.
Situsnya Masih Bebas Diakses dari Indonesia
Saat Cyberthreat.id mengakses situs megamarijuanastore.com pada Sabtu malam (19 Juni 2021), website itu dapat dibuka menggunakan jaringan selular biasa. Tidak ada pemblokiran seperti yang biasa dilakukan Kominfo terhadap situs-situs terlarang. Padahal, ini sudah lebih sepekan sejak Anji ditangkap pada 11 Juni lalu di wilayah kompleks perumahan Cibubur, Jakarta Timur.
Belum diperoleh keterangan dari pejabat berwenang di Kominfo tentang mengapa belum dilakukan pemblokiran geo-lokasi terhadap situs tersebut.
Saat dibuka, situs itu menampilkan pertanyaan apakah Anda berusia 21 tahun ke atas. Jika menjawab ya, maka pengunjung akan ditawarkan berbagai jenis ganja dan produk olahannya. Harganya berkisar dari US$ 250 hingga USD 300 atau Rp 3,6 juta hingga Rp 4 jutaan. Situs itu juga melayani pembelian dari seluruh dunia.
Saat dihadirkan di depan awak media pada Rabu lalu (16 Juni 2021), Andi menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak. Pihak keluarga Anji sudah mengajukan rehabilitasi. Namun pihak kepolisian masih menunggu hasil evaluasi dari pihak BNN Provinsi.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi sudah menaikkan status Anji menjadi tersangka. Ronaldo mengatakan, Anji saat ini dijerat dengan Pasal 127 ayat 3 UU Narkotika tentang penyalahgunaan narkotika. Dalam pasal ini, Anji terancam penjara hingga empat tahun.
Anji juga dijerat dengan Pasal 111 ayat 1 UU 35 tahun 2009 tentang kepemilikan narkoba. Untuk pasal ini ia terancam penjara hingga 12 tahun.[]
Share: