IND | ENG
Alamat Bitcoin Penjual Data 279 Juta Warga RI Tunjukkan Dua Transaksi

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Alamat Bitcoin Penjual Data 279 Juta Warga RI Tunjukkan Dua Transaksi
Tenri Gobel Diposting : Kamis, 27 Mei 2021 - 11:50 WIB

Cyberthreat.id – Seorang pengguna bernama Kotz di forum jual-beli data, RaidForums mengklaim memiliki data pribadi sebanyak 279 juta  penduduk Indonesia.

Kotz menawarkan data itu seharga 0,15 bitcoin atau (kurs saat ini setara dengan Rp81 juta). Lantas apakah sudah ada yang membelinya?

Cyberthreat.id pun menanyakan ke sejumlah pihak terkait apakah sudah ada indikasi pembelian  data penduduk tersebut.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan saat ini masih menelusuri transaksi itu dan hasilnya belum ada yang membeli data keseluruhan.

“Dari laporan tim yang saya baca, belum ada transaksi pada akun tersebut,” ujar Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan kepada Cyberthreat.id, Selasa (25 Mei 2021).

Namun, sumber yang berkecimpung di dunia mata uang kripto (cryptocurrency) kepada Cyberthreat.id, Rabu (26 Mei 2021), mengatakan, alamat Bitcoin Kotz sudah memiliki dua transaksi sejak 21 Mei 2021—saat ramainya pemberitaan penjualan data, padahal Kotz mengunggah di RaidForums sejak 12 Mei.

Penelusuran tersebut menggunakan sumber terbuka yakni situs web blockchain.com. Berdasarkan alamat Bitcoin Kotz yang disalin ke fitur pencarian blockchain.com terlihat transaksi pertama sejumlah 0,14 BTC tercatat 21 Mei 2021 pukul 11:18.

Cyberthreat.id juga mendapatkan alamat Bitcoin yang diberikan Kotz saat mengontaknya lewat Telegram. Namun, alamat itu berbeda dengan hasil penelusuran sumber Cyberthreat.id. Kemungkinan Kotz memiliki banyak dompet (wallet) Bitcoin, kata sumber tersebut.

Hingga Kamis (27 Mei), alamat Bitcoin yang diberikan Kotz belum ada catatan transaksi keluar atau masuk.


Berita Terkait:


Diberitakan sebelumnya, Kotz menawarkan basis data yang berisi informasi pribadi, seperti NIK KTP, gaji, nomor ponsel, alamat, dan email. “Seluruhnya ada 279 juta dan 20 juta di antaranya dilengkapi dengan foto pribadi,” klaim Kotz di forum tersebut, diakses Kamis (20 Mei 2021).

Ia mengunggah data itu dengan judul “SELLING Indonesian full Citizen 200M+ (NIK/KPT/PHONE/NAME/MAI/LADDRESS/),Free 1Million” pada 12 Mei 2021.

Ia mengklaim data tersebut juga berisi daftar orang-orang yang sudah meninggal.

Untuk meyakinkan pembeli data, ia melampirkan sampel yang berisi 1 juta data yang dapat diakses secara gratis. Ada tiga tautan sampel data yang dapat diunduh oleh pengguna forum tersebut—kini telah diblokir oleh Kementerian Kominfo, termasuk akses ke situs web RaidForums.


Baca: 


Sampel data tersebut berisi informasi pribadi dengan struktur PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKLAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL (jenis kelamin), AGAMA, dan TMPLHR (tempat lahir).

Kotz mengaku mendapatkan data tersebut dari situs web bpjs-kesehatan.go.id, dan akan menjual basis data tersebut seharga 0,15 BTC (setara dengan Rp84,3 juta atau sekitar US$6.000).

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi pada Jumat (21 Mei 2021) mengatakan pihaknya telah menginvestasi dugaan kebocoran data itu.

Hasilnya, kata Dedy, sampel datanya identik dengan data BPJS. Kesimpulan itu berdasarkan katagori data yang tercantum termasuk data NOKA (Nomor Kartu BPJS), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status pembayaran.  

Meski pada Minggu (23 Mei), Kominfo menghapus paragraf di siaran persnya yang menyebut bahwa sampel data yang dianalisis identik dengan data BPJS.


Baca: 


BPJS Kesehatan sejauh ini belum mengetahui apakah sistemnya diretas atau tidak. Badan tersebut juga belum meyakini apakah data itu diambil dari basis datanya. Namun, direks BPJS telah melaporkan insiden siber tersebut ke Bareskrim Polri.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#datapribadi   #penjualandatapribadi   #kotz   #raidforums   #bpjskesehatan   #kemenkominfo   #bssn   #vaksincom

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
BSSN dan Bank Riau Kepri Syariah Teken Kerja Sama Perlindungan ITE
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center