
Lama Facebook Jerussalem Prayer Team yang menjadi perbincangan netizen
Lama Facebook Jerussalem Prayer Team yang menjadi perbincangan netizen
Cyberthreat.id - Pengguna Facebook di sejumlah negara dibuat kaget setelah menemukan akun Facebook mereka secara otomatis menyukai sebuah fanpage bernama "Jerussalem Prayer Team" yang menyerukan dukungan untuk orang Yahudi di Yerussalem. Padahal, mereka merasa tidak pernah menekan tombol "like" bahkan ada yang baru mengetahui laman Facebook itu.
Dalam narasi yang beredar di media sosial seperti Twitter dan Facebook sendiri, laman itu disebut-sebut dibuat oleh Facebook, lalu secara otomatis membuat penggunanya penggunanya menyukai halaman itu. Menekan tombol "like" berarti setiap pembaruan status akan muncul di beranda Facebook mereka.
"Facebook telah membuat sebuah laman "Jerussalem Prayer Team" dan secara otomatis memberi 76 juta like untuk mendukung Israel tanpa persejuan pemilik akun," tulis sejumlah pengguna Twitter seperti yang diunggah oleh akun @ZainebNayyer pada Sabtu (15 Mei 2021).
Di Indonesia, salah satu pengguna Facebook yang menemukan akunnya otomatis menyukai laman itu adalah pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi. Lewat sebuah cuitan pada Jumat malam (14 Mei 2021) yang dapat diakses publik, Ismail mengabarkan hal itu.
"Aku ndak pernah klik "Like", tetapi kenapa pas buka grup JPT ini, otomatis sudah "Liked?" Coba punya anda cek, trus lihat bagian tombol Like," tulis Ismail Fahmi seraya melampirkan tangkapan layar tanda like berwarna biru yang berarti akunnya telah menyukai laman "Jerussalem Prayer Team."
Sejumlah pengguna Facebook dari Indonesia juga mengeluhkan hal yang sama. Salah satunya adalah pemilik akun Ricky Yunandar Rousda.
"Facebook telah membuat halaman "Jerusalem Prayer Team" & memberikan lebih dari 76 juta suka secara otomatis untuk mendukung Israel tanpa sepengetahuan pemilik akun. Silakan periksa salah satu milik Anda. Di antara daftar pertemanan saya ada banyak. Bisakah Anda bayangkan ini ???? Ada orang dari daftar teman saya yang menyukai halaman itu. tetapi saya yakin mereka tidak akan pernah melakukan itu dan tidak mengetahui hal ini. Saya hanya terpana melihat ini. Anda juga bisa memeriksanya sendiri," tulis Ricky.
Media Pakistan The Express Tribune juga melaporkan sejumlah pengguna Facebook di sana mengalami hal yang sama. Mereka kemudian meminta pengguna Facebook lainnya untuk mengeceknya dan melaporkan laman itu.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari Facebook apakah laman "Jerussalem Prayer Team" memang dibuat oleh Facebook atau oleh penggunanya. Yang pasti, di masa lalu, Facebook melarang penggunanya menggunakan alat khusus untuk mendapatkan auto-likes guna menggandakan jumlah pengikut.
Namun, pengecekan oleh Cyberthreat.id menemukan bahwa laman itu telah dibuat sejak 14 Januari 2010 dengan pengelolanya berada di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Di bagian transparansi halaman, disebutkan laman itu dikelola oleh 15 orang dengan 13 di antaranya berada di Amerika Serikat dan 2 lainnya di Israel.
Laman Wikipedia menyebutkan nama Mike Evans sebagai pendiri Jerussalem Prayer Team pada 2002 setelah mendapat pendanaan dari Yayasan Jerussalem Baru yang didukung oleh Ehud Olmert, mantan perdana menteri Israel yang menjabat pada 2006 hingga 2009. Evans sendiri adalah seorang penulis kelahiran Massachusetts, Amerika Serikat, yang banyak menulis tentang Timur Tengah. Pada 2015, Evans disebut mendirikan Friends of Zion Heritage Center di Jerussalem.
Saat diakses pada Sabtu malam (15 Meii 2021), dalam postingan yang disematkan di bagian teratas laman itu, pengelola laman mengajak pendukungnya untuk mengirimkan donasi dengan melampirkan sebuah tautan yang mengarah ke situs web jerussalemprayerteam.org.
Arsip Galeri Iklan Facebook menunjukkan laman "Jerussalem Prayer Team" telah menjalankan iklan yang mendukung pemerintah Israel sejak Februari 2021. Iklan terbarunya dijalan pada 12 Mei 2021 dengan narasi pemberitahuan bahwa laman itu telah mendapat dukungan dari 76 juta orang dan mengajak lebih banyak orang untuk bergabung. []
Share: