
Ilustrasi | Foto: dollarsandsense.sg
Ilustrasi | Foto: dollarsandsense.sg
Cyberthreat.id – Dua startup teknologi yang berfokus di dunia pendidikan online, Yuanfudao dan Zuoyebang, dikenai denda oleh pemerintah China lantaran iklan yang menyesatkan konsumen.
Dalam pernyataan Senin (10 Mei 2021), dikutip dari Reuters, pemerintah China mendenda keduanya masing-masing sebesar 2,5 juta yuan (sekitar Rp5,51 miliar).
Menurut regulator pasar China (State Administration for Market Regulation/SAMR), Zouyebang milik Alibaba menggunakan iklan palsu, sedangkan Yuanfudao milik Tencent menggunakan harga yang menyesatkan.
Menanggapi hal itu, Yuanfudao mengatakan bahwa perusahaan telah meninjau kembali produknya dan mengklaim telah memperbaiki penandaan iklan yang menyesatkan tersebut. Sementara, Zouyebang mengaku tunduk dan menerima hukuman administratif.
SAMR sejak beberapa bulan mengawasi praktik iklan-iklan yang berlebihan dari para stratup teknologi, salah satunya terkait harga yang ditawarkan.
April lalu, empat lembaga pendidikan, seperti GSX Techdu, TAL Education Group, dan Koolearn Technology Holding Ltd, dan Gaosi juga dikenai denda masing-masing sebesar 500.000 yuan (Rp1,1 miliar) karena iklan dan harga palsu. (Baca: Empat Platform Pendidikan Online di Beijing Didenda karena Iklan Palsu)
Share: