
Ilustrasi WhatApp
Ilustrasi WhatApp
Cybertreat.id - Dalam pernyataan baru yang diposting di situsnya, WhatsApp mengatakan pengguna tidak akan kehilangan fungsionalitas apa pun jika mereka menolak menerima kebijakan privasi barunya sebelum 15 Mei 2021.
“Tidak ada seorang pun yang akunnya akan dihapus atau kehilangan fungsionalitas WhatsApp pada 15 Mei karena pembaruan ini,” tulis WhatsApp di laman tanya jawabnya (FAQ), diakses Jumat (7 Mei 2021).
Hal itu berbeda dari apa yang dikatakan bulan Februari lalu. Saat itu, WhatsApp memberi peringatan bahwa pengguna yang tidak menerima persyaratan baru sebelum tenggat waktu Mei berarti akan kehilangan sebagian fungsi aplikasi.
"Kami telah memperpanjang tanggal efektif menjadi 15 Mei. Jika Anda belum menerimanya, WhatsApp tidak akan menghapus akun Anda. Namun, Anda tidak akan memiliki fungsionalitas penuh WhatsApp sampai Anda menerimanya. Untuk waktu yang singkat, Anda akan dapat menerima panggilan dan pemberitahuan, tetapi tidak akan dapat membaca atau mengirim pesan dari aplikasi," tulis WhatsApp saat itu.
Dalam pernyataan terbarunya, juru bicara WhatsApp mengatakan pihaknya telah menghabiskan beberapa bulan terakhir untuk memberikan lebih banyak informasi tentang pembaruan kebijakan privasi kepada pengguna di seluruh dunia.
“Saat itu mayoritas orang yang menerima sudah menerima update dan WhatsApp terus berkembang. Namun, bagi mereka yang belum memiliki kesempatan untuk melakukannya, akun mereka tidak akan dihapus atau kehilangan fungsinya pada tanggal 15 Mei. Kami akan terus memberikan pengingat kepada pengguna tersebut dalam WhatsApp dalam beberapa minggu mendatang. ”
Kebijakan privasi baru WhatsApp menghadapi reaksi keras atas kekhawatiran bahwa hal itu melemahkan enkripsi layanan obrolan atau memungkinkannya untuk berbagi lebih banyak data pribadi pengguna dengan perusahaan induk Facebook. Namun, kebijakan tersebut tidak mengubah fakta bahwa pesan pribadi antara pengguna dienkripsi secara end-to-end, yang berarti hanya setiap penerima yang dapat membacanya.
Sebaliknya, ini berkaitan dengan pesan yang dikirim ke bisnis di WhatsApp. Ini dapat disimpan di server Facebook, dan datanya dapat digunakan untuk iklan. WhatsApp sudah membagikan beberapa data pengguna dengan Facebook, seperti nomor telepon, dan telah melakukannya sejak 2016.
Informasi ini tidak banyak membantu menenangkan kontroversi, yang mengakibatkan aplikasi perpesanan pesaingnya seperti Telegram dan Signal melonjak pada pengguna baru. Bahkan CEO Tesla Elon Musk ikut menyarankan pengikutnya di Twitter untuk menggunakan Signal pada awal Februari lalu.[]
Share: